Jakarta, Aktual.co — Fenomena ini terbilang indah ketika dipandang. Pasalnya, pelangi terjadi karena Matahari bersinar pada tetesan-tetesan air embun, biasanya terjadi pada atmosfer setelah hujan.

Namun demikian, berbeda ‘Moonbows’ (atau Pelangi Bulan). Meskipun fenomena ini lebih jarang terjadi,  hanya dapat dilihat pada malam hari ketika bulan ada pada titik rendah pada saat bulan purnama sampai hampir Purnama. Satu tempat popular untuk melihat ‘Moonbow’ adalah berada  di air terjun Cumberland di wilayah Kentucky Amerika Serikat (AS).

‘Moonbows’ merupakan salah satu fenomena alam yang langka dan sulit untuk ditemui. Moonbow lebih jarang terjadi dibandingkan dengan ‘Rainbow’ yang sering kita lihat terbentang di langit pada siang hari, yang merupakan gejala optik berupa cahaya warna-warni. Sementara itu, terjadinya ‘Moonbows’ terjadi saat malam hari, saat Matahari telah terbenam dan bulan tampil untuk menggantikan tugas Matahari.

Fenomena ini terjadi ketika bulan berada pada titik rendah (kurang dari 42 derajat di atas langit) dan ada hujan yang berlawanan dengan bulan. Sedangkan, bulan merupakan benda langit yang tidak memiliki cahaya sendiri,.
Tetapi sinar yang terdapat pada bulan hanya meneruskan cahaya dari Matahari. Bila pelangi siang hari terjadi karena pembiasan cahaya matahari, maka pelangi yang terjadi malam hari disebabkan oleh pembiasan cahaya bulan.

Selanjutnya, kombinasi persyaratan ini membuat ‘Moonbow’ lebih jarang terjadi dibanding pelangi yang dihasilkan matahari. Dimana sebuah lingkaran (berbentuk cincin, red) berwarna di sekeliling bulan bukanlah moonbow.
Cincin tersebut terbentuk karena pembiasan sinar bulan oleh kristal-kristal es heksagonal yang terbentuk di atmosfer. Fenomena ini hanya dapat terjadi jika bulan berada di satu sudut tertentu saja.

‘Moonbow’ memang sangat jarang terjadi, perlu kondisi dan kriteria khusus yang menyebabkan kondisi ini akan terjadi, yaitu posisi bulan berada pada titik rendah (sekitar kurang dari 42° di langit) dan sinar bulan harus kuat (ini terjadi pada fase mendekati purnama atau purnama), air (hujan, percikan air terjun, embun, red) dalam intensitas yang cukup dan langit telah gelap.

Sebagai pendukung jika turun hujan dengan arah berlawanan dapat membuat terlihat lebih terang. Kombinasi ini membuat ‘moonbows’ jauh lebih jarang muncul daripada pelangi yang dihasilkan oleh matahari (dengan perhitungan bulan purnama muncul hanya satu-dua kali dalam sebulan).

Artikel ini ditulis oleh: