Dalam aksi tersebut mereka meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk menghentikan izin lingkungan Pembangunan dan Pertambangan Pabrik PT Semen Indonesia yang diterbitkan kembali oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada 23 Februari 2017. AKTUAL/Munzir
Petani Pegunungan Kendeng memasung kakinya dengan semen saat menggelar aksi di depan Istana Merdeka, Jakarta, Senin (20/3/2017). Dalam aksi tersebut mereka meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk menghentikan izin lingkungan Pembangunan dan Pertambangan Pabrik PT Semen Indonesia yang diterbitkan kembali oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada 23 Februari 2017. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) akan menggelar acara tahlilan untuk melepas kepergian Patmi. Korban yang meninggal di tengah perjuangannya melawan pembangunan pabrik semen di Pegunungan Kendeng. Tahlilan diadakan malam ini sekitar pukul 19.00 WIB.

“Nanti malam jam 19.00 akan ada tahlilan di sini, berdoa bersama untuk Bu Patmi,” kata Direktur Utama Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, Alghiffari Aqsa, dalam konferensi pers terkait kelanjutan aksi Kendeng menyusul meninggalnya mendiang Patmi di kantor YLBHI, Jakarta, Selasa.

Undangan acara tahlilan tersebut sudah disebarkan melalui media sosial, termasuk di antaranya akun twitter @omahekendeng yang dikelola oleh Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK).

Berdasar pantauan Aktual, beberapa orang di YLBHI sudah menyiapkan acara tahlilan ini sejak sore tadi. Hingga berita ini ditulis, acara tahlilan masih belum juga dimulai.

Sebelumnya, Patmi (48), yang bergabung dalam aksi #DipasungSemen2 sejak 16 Maret 2017 itu cor kakinya dilepas pada Senin (20/3) malam sekira pukul 23.00 WIB di kantor YLBHI selepas kesepakatan untuk mengubah cara aksi seusai sejumlah perwakilan peserta aksi diterima Kepala Kantor Staf Presiden, Teten Masduki, pada Senin (20/3) sore.

Mendiang Patmi mengeluh kesakitan setelah mandi sekira pukul 2.30 WIB Selasa dan segera dilarikan ke RS St. Carolus Salemba, namun meninggal dalam perjalanan dan oleh pihak rumah sakit dinyatakan meninggal mendadak sekira pukul 2.55 WIB.

Jenazah Patmi sudah dibawa pulang ke Desa Larangan, Kecamatan Tambakromo, Pati, unuk dikebumikan di kampung halamannya yang ia perjuangkan tersebut.

(Teuku Wildan)

Artikel ini ditulis oleh: