Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman menyampaikan sambutan saat membuka acara debat capres di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (17/1). debat pertama dua calon presiden dan calon wakil presiden ini memaparkan visi dan misinya tentang isu penegakan hukum, korupsi, HAM dan terorisme. AKTUAL/Tino Oktaviano

Purwokerto, Aktual.com – Peneliti dari Universitas Jenderal Soedirman, Ropiudin menilai bahwa energi terbarukan merupakan isu yang sangat penting yang perlu dibahas secara intensif dalam debat calon presiden.

“Para kandidat sangat perlu membahas dan menunjukkan komitmen terkait upaya untuk terus mengembangkan energi terbarukan di Indonesia lewat momentum debat capres periode kedua,” katanya di Purwokerto, Sabtu (16/2).

Ropiudin yang merupakan Sekretaris Pusat Penelitian dan Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (P3EBT), LPPM Universitas Jenderal Soedirman tersebut mengatakan, pengembangan energi terbarukan memiliki sejumlah dampak yang positif.

Pertama, pengembangan energi terbarukan, tambah dia, diyakini mampu mendongkrak ekonomi kerakyatan di Indonesia.

Kedua, kata dia, sebagai negara tropis, energi terbarukan dapat dioptimalkan di Indonesia dalam rangka kemandirian dan kedaulatan energi.

“Pada saat ini kita sudah impor minyak bumi dengan adanya energi baru dan terbarukan diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor minyak,” katanya.

Ketiga, kata dia, energi terbarukan juga betdampak positif karena dapat mengurangi emisi rumah kaca.

Selain itu, dia mengatakan, energi terbarukan mampu meningkatkan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) teknologi energi di Indonesia.

Kelima, energi terbarukan dapat meningkatkan kemandirian teknologi energi di Indonesia.

Keenam, tambah dia, energi terbarukan dapat menjadi sarana ketahanan energi untuk Indonesia.

“Selain itu, pengembangan dan penerapan energi terbarukan menjadi bentuk komitmen dukungan sebuah negara terhadap program dunia yakni tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) yaitu poin tentang mewujudkan energi bersih dan terjangkau,” katanya.

Sementara itu, debat kedua akan diselenggarakan di Hotel The Sultan, Jakarta, 17 Februari 2019, dengan mengambil tema energi, pangan, infrastruktur, sumberdaya alam dan lingkungan hidup.

antara

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Arbie Marwan