Jakarta, Aktual.com – Jelang pelaksanaan Pemilu Presiden 2019, persaingan politik di Tanah Air makin tak ada habis-habisnya. Persaingan ketat antara Jokowi versus Prabowo yang sudah berlangsung sejak Pilpres 2014 hingga saat ini pun sepertinya akan kembali terjadi pada Pilpres nanti.

Manuver-manuver politik kerap dilakukan oleh masing-masing pihak untuk merebut suara rakyat Indonesia, bahkan tak kalah menterengnya manuver politik lewat rangkaian ibadah Umrah yang dilakukan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto yang bertemu dengan Ketua Dewan Penasihat PAN Amien Rais dan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab serta beberapa elite PKS di Tanah Suci.

Peristiwa ini pun kemudian disebut sebagai “Umrah Politik” oleh sejumlah kalangan di Tanah Air, walaupun kemudian banyak yang menolak disebut “Umrah Politik” karena hanya sekedar kebetulan bertemu. Namun terlepas dari setuju atau tidak disebut “Umrah Politik”, pertemuan antara elite Parpol dengan sejumlah ulama alumni 212 menjadi petanda akan terbentuknya “Koalisi Ummat”.

Gerindra dan PAN Tak Mau Disebut “Umrah Politik”

Partai Gerindra membantah tudingan bahwa kepergian Prabowo Subianto ke tanah suci Mekkah untuk melaksanakan umrah yang berbau politik. “Pak Prabowo pergi umrah dalam rangka ibadah di bulan suci Ramadan, dan jadwalnya pun beda dengan pak Amien ya,” kata Anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra Andre Rosiade, Sabtu (2/6).

Andre menjelaskan Prabowo baru saja tiba di tanah suci Jumat (1/6) kemarin dan berencana pulang ke Indonesia pada Senin atau Selasa pekan depan. Sementara itu, Amien disebut sudah menginjakkan kaki di Mekkah sejak beberapa hari lalu. “Beliau (Prabowo) merencanakan umrah di bulan suci Ramadan, tidak ada umrah politik. Karena umrah politik dalam tahapan pemilu ya,” ujarnya.

Senada dengan Andre, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani mebantah bila ibadah umrah yang dilakukan Prabowo Subianto merupakan umrah politik.  “Umrah itu ya umrah, tidak ada umrah politik,” ujar Muzani, Minggu, (3/6).

Menurut Muzani umrah yang dilakukan Prabowo telah direncanakan sebelumnya di tengah perjalanannya ke Eropa.

Anggota Dewan Kehormatan PAN Dradjad Wibowo juga membantah tudingan umrah politik tersebut. Menurutnya, penyebutan umrah politik kepada mantan Ketua MPR itu keliru.

“Mereka yang menyebut umrahnya pak Amien sebagai umrah politik itu keliru. Pak Amien dan keluarga itu sering berangkat umrah bulan Ramadan. Kadang rombongannya besar, kadang kecil,” kata Drajad.

Untuk tahun ini, kata dia, Amien didampingi Hanafi Rais yang juga putra sulungnya, juga suami Tasniem Rais, Ridho Rahmado, dan staf-staf pribadi. “Jadi ini umrah keluarga Amien Rais,” ujarnya.

Dengan demikian, kata dia, kepergian Amien dan Prabowo yang hampir bersamaan dalam melaksanakan umrah hanya sebuah kebetulan.

Para Ustadz Alumni 212 Juga Ikut Pertemuan di Rumah Habib Rizieq, Ini yang Dibahas…

Halaman Berikutnya…