Banjarmasin, Aktual.com — Harga tiket kapal laut di Pelabuhan Trisakti, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, sama dengan harga tiket pesawat tujuan Banjarmasin – Surabaya, yaitu mencapai Rp800 ribu hingga Rp900 ribu per orang.

Seorang calon penumpang angkutan kapal laut dari Banjarbaru, Nurdianto, di Banjarmasin, Senin (13/7), mengatakan, saat datang ke Pelabuhan Trisakti, dia langsung ditawari tiket dengan harga Rp800 ribu hingga Rp900 ribu.

Harga tersebut, kata dia, jauh lebih mahal dibanding harga yang dijual perusahaan pelayaran di loket seharga Rp400 ribu per tiket.

“Saat tiba di pelabuhan, oleh para calo tiket saya ditawarin harga tiket 850 ribu,” kata Nurdianto.

Melonjaknya harga tiket kapal laut tersebut, karena jumlah tiket yang dijual perusahaan pelayaran tidak sebanding lagi dengan jumlah penumpang dari Banjarmasin tujuan Surabaya.

Berdasarkan ketentuan, perusahaan pelayaran hanya boleh menjual tiket sesuai dengan kapasitas kapal. Kondisi tersebut membuat ribuan penumpang kapal laut hingga kini masih belum bisa terangkut, karena tidak mendapatkan tiket.

Membludaknya calon penumpang kapal laut tersebut, menjadi sasaran empuk bagi para calo untuk menaikkan harga tiket hingga dua kali lipat bahkan lebih.

Terhadap praktik calo tersebut, Kapolda Kalsel Brigjen Pol Agung Budi Maryoto berharap, para penumpang bisa lebih proaktif untuk melaporkan oknum calo tiket yang menjual tiket dengan harga melebihi batas harga yang ditetapkan.

“Kita akan tindak tegas para calo yang berusaha mengambil keuntungan berlebihan dari kondisi ini,” katanya.

Sejak satu pekan terakhir, sekitar 1.500 penumpang yang sebagian besar merupakan pekerja perkebunan kelapa sawit dan pembangunan jalan dari Kalimantan Tengah, terpaksa harus menginap di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin, karena tidak mendapatkan tiket kapal laut.

Kepolisian, sedikitnya mengerahkan 150 personil dari Polresta Banjarmasin dan Polda Kalsel untuk melakukan pengamanan arus mudik di pelabuhan Trisakti.

Sulitnya mendapatkan tiket kapal laut tersebut, membuat para penumpang cukup sengsara, seperti yang dialami Sarmini yang mendapat uang pesangon Rp2 juta dari perusahaan tempatnya bekerja, kini pesangon tersebut tersisa Rp100 ribu, karena habis untuk memenuhi keperluan selama menunggu mendapatkan tiket kapal.

Sebelumnya, General Manager Pelindo III Banjarmasin Hengki Jajang Herasmana mengatakan telah mengambil beberapa langkah seperi melokalisasi penumpang bertiket dan tidak.

“Kami sudah melokalisasi penumpang yang tidak memiliki tiket agar mereka mudah mendapatkan tiket tanpa melalui calo yang harganya sangat tinggi,” kata Hengki.

Sejak Minggu (12/7), perusahaan pelayaran seperti PT Dharma Laut Utama, membuka kembali loket penjualan tiket, khususnya bagi para penumpang yang sudah menginap sejak satu pekan terakhir di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin.

Para penumpang tersebut, diberangkatkan secara bertahap, mulai Senin (13/7) hingga Rabu (15/7) dengan kapal cadangan perusahaan. Bila ternyata belum terangkut semua, para penumpang akan naik kapal perang milik TNI AL yaitu KRI Teluk Hading, yang bakal berangkat dari Pelabuhan Trisakti Banjarmasin, Kamis (16/7).

Artikel ini ditulis oleh: