Jakarta, Aktual.com – Temuan kasus HIV/AIDS di Provinsi Kalimantan Tengah pada semester pertama 2016 meningkat dibanding waktu yang sama pada 2015.

“Sampai akhir semester satu 2016 terdata sebanyak 810 orang tertulari HIV/AIDS, sementara pada semester yang sama pada 2015 terdata 647 orang di Kalteng tertulari atau meningkat 4,7 persen,” kata Sekretarias Komisi Perlindungan AIDS Kalteng William Katopo, di Palangka Raya, Kamis (8/12).

Berdasarkan data, wilayah di provinsi berjuluk “Bumi Tambun Bungai” dan “Bumi Pancasila” ini, warga yang tertulari HIV/AIDS tertinggi adalah Kota Palangka Raya yaitu 178 positif HIV dan 151 terkena AIDS, disusul Kabupaten Kotawaringin Barat dengan jumlah 163 kasus HIV dan 38 AIDS.

Sedangkan temuan kasus terendah berada di Kabupaten Murung Raya dengan temuan satu kasus HIV dan satu AIDS, serta Kabupaten Seruyan satu kasus HIV dan dua AIDS.

“Itu baru kasus yang terungkap. Fenomena HIV/AIDS ini bagai gunung es, sehingga orang-orang telah terinfeksi tapi belum terungkap lebih banyak dari pada yang telah terdata,” kata William.

Menurut estimasi nasional, wilayah Kalimantan Tengah pada 2012 terdapat 3.761 Orang dengan HIV/AIDS (ODHA), sedangkan kasus yang tercatat atau ditemukan baru 810 kasus atau baru 21 persen dari tetapan nasional.

“Maka jika kasus yang kami temukan meningkat itu keberhasilan dan bukan kegagalan karena patokannya adalah angka estimasi nasional. Justru jika kasus yang ditemukan sedikit lebih berbahaya karena ODHA tidak mendapat perawatan intensif,” katanya lagi.

Dia menambahkan, temuan kasus tersebut tidak seluruhnya berada di kota-kota besar di Kalimantan Tengah, bahkan sebagian pasien yang terdata berasal dari pelosok desa yang artinya penyebaran virus HIV ini semakin memprihatinkan.

William berharap seluruh elemen masyarakat dapat semakin aktif menjaga dan mengawasi serta turut mengantisipasi penyebaran virus HIV dan penularan AIDS ini.

“Yang tak kalah penting adalah pemikiran masyarakat terhadap ODHA. Bukan saatnya lagi mereka dijauhi dan ditakuti. Justru mereka harus dirangkul dan diberikan semangat serta dorongan dalam menjalani kehidupan yang lebih baik,” katanya pula.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Eka