Maulana Syekh Dr. Yusri Rusydi Sayyid Jabr al-Hasani membaiat thariqoh Shiddiqiah, Darqawiah, Syadziliah usai acara Maulid baginda Nabi Muhammad SAW di Zawiyah Arraudhah, Jalan Tebet Barat, Jakarta Pusat, Sabtu (13/1/2018) malam. Syekh Yusri mengingatkan kepada jamaah yang telah di baiat untuk mengikuti Hadroh Usbuiyah setiap Kamis malam di Zawiyah Arraudhah. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Syekh Yusri Hafidzahullah Ta’ala wa ra’ah dalam pengajian kitab shahih Bukharinya menjelaskan bahwa hak ibu dan ayah terhadap anaknya adalah sama, tidak ada yang lebih utama diantara keduanya. Sebagaimana kita wajib berbakti kepada ayah, begitu juga kita wajib berbakti kepada ibu, jelas syekh Yusri.

Imam Bukhari telah meriwayatkan bahwa seorang sahabat datang kepada Baginda Rasuluallah Saw, lalu berkata: ” wahai Rasuluallah Saw, siapakah orang yang paling berhak terhadap kebaikan dari suhbahku?”, lalu Baginda pun menjawab: “ibumu”, kemudian sahabat tersebut bertanya lagi: ” lalu siapa wahai Baginda?”, Baginda menjawab: ” Ibumu”, lantas ia bertanya lagi: ” lalu siapa lagi wahai baginda?”, Baginda menjawab: ” Ibumu”, kemudian ia bertanya lagi: ” lalu siapa lagi wahai Baginda?”, Baginda menjawab: ” ayahmu “.

Dalam hadits ini, Baginda Rasulullah Saw menempatkan ibu pada urutan pertama dan mengulangnya sebanyak tiga kali, baru menyebutkan ayah, dimana hal ini menunjukkan bahwa islam menjunjung derajat perempuan, yang mana hak mereka tidak dihargai pada zaman jahiliyah.

“Pada zamah jahiliyah, mereka menempatkan ibu pada derajat ke tiga, jauh di bawah kedudukan sang ayah, sehingga merekapun lebih mendahulukan ayah dari pada ibu dalam segala hal, sebagaimana mereka lebih berbakti kepada ayah dan sering kali mengabaikan untuk berbakti kepada ibunya,” terang Syekh Yusri.

Mereka lebih taat kepada ayahnya, oleh sebab mereka takut kepadanya, bukan berarti karena lebih sayang kepadanya. Seorang ayah lebih kuasa untuk menghukum anaknya ketika tidak mendengarkan kata-katanya, berbeda dengan ibu yang sering kali tidak tega untuk menghukum anaknya yang melakukan kesalahan.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid