Maulana Syekh Dr. Yusri Rusydi Sayyid Jabr al-Hasani membaiat thariqoh Shiddiqiah, Darqawiah, Syadziliah usai acara Maulid baginda Nabi Muhammad SAW di Zawiyah Arraudhah, Jalan Tebet Barat, Jakarta Pusat, Sabtu (13/1/2018) malam. Syekh Yusri mengingatkan kepada jamaah yang telah di baiat untuk mengikuti Hadroh Usbuiyah setiap Kamis malam di Zawiyah Arraudhah. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Syekh Yusri hafidzahullah Ta’ala wa ra’ah dalam pengajian kitab shahih Bukharinya menjelaskan bahwa dalam bersin ada Allah Swt menciptakan semangat di dalamnya, sedangkan menguap adalah menunjukkan pada kemalasan.

Imam Bukhari Ra meriwayatkan dalam kitab shahihnya, bahwa Baginda Nabi Saw bersabda:

” إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْعُطَاسَ وَيَكْرَهُ التَّثَاؤُبَ فَإِذَا عَطَسَ فَحَمِدَ اللَّهَ فَحَقٌّ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ سَمِعَهُ أَنْ يُشَمِّتَهُ وَأَمَّا التَّثَاوُبُ فَإِنَّمَا هُوَ مِنَ الشَّيْطَانِ فَلْيَرُدَّهُ مَا اسْتَطَاعَ فَإِذَا قَالَ هَا ضَحِكَ مِنْهُ الشَّيْطَانُ ”

Artinya: “Sesungguhnya Allah Swt menyukai bersin, dan membenci menguap. Maka apabila seseorang bersin kemudian membaca Alhamdulillah, maka wajib bagi orang yang mendengarnya untuk mendoakaanya. Adapun menguap adalah dari syaitan, maka tolaklah sebisa mungkin, dan apa bila dia berkata: “haa (saura menguapnya)”, maka syaitan akan mentertawakannya”(HR. Bukhari).

“Bersin menunjukkan kesemangatan serta bisa membuang kemadharatan dari seseorang, sedangkan menguap menunjukkan pada kemalasan, tidak beraktifitas dan tidak melakukan ketaatan” jelas Syekh Yusri.

Maka dari itulah Allah Swt menyukai bersin dan membenci menguap. Dan Baginda Nabi Saw telah mengajarkan bagaimana kita menyikapi keduanya, yaitu dengan memuji kepada Allah Swt ketika bersin dan menahan diri sebisa mungkin dari menguapnya, serta melarang untuk mengeluarkan suara.

Artikel ini ditulis oleh: