Selangor, Aktual.com – Sejumlah pendukung pasangan calon presiden (Capres) 02, Prabowo Subianto – Sandiaga Salahudin Uno didampingi anggota Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) daerah pemlihan (Dapil) Malaysia serta di bantu polisi negara setempat melakukan penggerebekan gudang penyimpanan kertas suara yang sudah di coblos, di salah satu Ruko, Taman University, Bandar Baru Bangi, Selangor, Malaysia, Kamis 11 April 2019.

Dalam penggerebekan tersebut ditemukan sejumlah barang bukti kertas suara yang sudah di coblos untuk memenangkan pasangan Capres nomor urut 1, Joko Widodo – Ma’ruf Amin, dan calon anggota legislatif (Caleg) nomor urut 2 atas nama Davin Kirana serta caleg nomor urut 3 atas nama Achmad, yang keduanya berasal dari Partai Nasional Demokrat (NasDem).

Dengan temuan ini, politisi dari Partai Demokrat yang juga Sekretaris Jenderal (Sekjen) Padi Satu Hati Malaysia, Bram meminta kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat untuk membatalkan sementara pemungutan suara di Dapil Malaysia hingga tanggal 14 April mendatang. Bram mengancam, bersama puluhan ribu massa pendukung Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto – Sandiaga Salahudin Uno di Malaysia akan menduduki Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur, Malaysia jika temuan atas kecurangan tim pasangan Capres Jokowi – Ma’ruf Amin tidak segera di tindaklanjuti.

Selain itu, Bram dan rekan-rekan lainnya juga sudah membuat laporan kepada kepolisian negara setempat untuk mengejar para pelaku yang di duga bertugas untuk menyiapkan kertas suara yang sudah di coblos yang berhasil melarikan diri setelah aksinya ketahuan.

Berikut cuplikannya:
Laporan: Warnoto