Dirut Bulog Budi Waseso mengikuti rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (21/5). Rapat perdana antara Budi Waseso yang baru diangkat sebagai Dirut Bulog dengan DPR itu membahas ketersediaan stok serta stabilitas harga pangan di bulan Ramadhan sekaligus menjelang Idul Fitri. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan bahwa cadangan beras pemerintah atau stok beras di gudang Bulog ada sekitar 2,2 juta ton, bahkan jumlahnya pun saat ini telah bertambah menjadi 2,4 juta ton.

Menurutnya apabila dengan jumlah yang banyak tersebut tak segera dikeluarkan dari gudang, maka beras-beras tersebut terancam membusuk. “Hari ini sudah ada lagi jadi 2,4 juta ton,” katanya, Kamis (5/7).

Dikatakan Buwas sapaan Budi Waseso bahwa beras-beras tersebut rencananya akan disalurkan melalui program bantuan pangan non tunai (bpnt). Akan tetapi program yang digadang Kementerian Sosial mengharuskan Bulog untuk menyediakan beras baru.

Dengan berjalannya program tersebut, maka kemungkinan besar beras yang sudah lama tersebut bakal menumpuk di gudang Bulog.

“Iya, saya sudah jamin kemarin bahwa beras-beras yang baru kita serap, bukan pakai beras yang lama. Beras yang baru kita serap langsung kita distribusikan,” ungkapnya.

Artikel ini ditulis oleh: