(ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Mantan Menko Maritim Rizal Ramli mengungkapkan bahwa alasan Presiden Joko Widodo mereshuffle dalam kabinet Jokowi-JK, karena banyaknya orang-orang serta pihak yang tidak menginginkan kehadirannya dalam kelompok pemerintah.

Hal tersebut menurut RR sapaan Rizal Ramli karena dirinya cenderung melakukan aksi ‘Kepret’ terhadap kebijakan yang berlawanan dengan kepentingan rakyat.

Hal ini diungkapkannya pada sebuah tayangan video pada akun Twitternya @RamliRizal. Adapun pada video tersebut terlihat ia dalam sesi wawancara dengan Jaya Suprana.

“Cuma ngingetin agar tidak ada KKN. Pak Jokowi pernah nanya, mengapa harus Kepret, Mas.. giniloh.. kalau kita mau panen padi di desa, tikusnya banyak banget, jadi supaya hasil panen itu bisa buat rakyat kita harus kepret, tikusnya pergi dan panen buat rakyat,” ungkap Rizal, ditulis Kamis (31/1).

RR juga mengatakan bahwa Kepret tersebut yakni bermaksud adalah ‘pengingat’ agar tidak ada praktek korupsi dan KKN (Korupsi Kolusi dan Nepotisme) di dalam pemerintahan.

Ia juga mencontohkan bahwa, hal yang sama dengan mengurus negara, yang menurutnya banyak tikusnya.”Kita kepret tikus yang main di proyek listrik yang maksain 35 Ribu Mega Watt, kan saya kepret. Waktu itu saya dibantah-bantah, tapi sekarang terbukti. Yang kedua, kasus pengadaan Garuda, saya kepret juga, karena hati-hati nanti Garuda rugi, dan apa? beneran rugi bahwa tahun lalu sekitar 2016 rugi 2,4 triliun, 2017 rugi 3,2 triliun. Ini yang saya omongin 2,5 tahun lalu,” tegas Rizal.

Artikel ini ditulis oleh: