Bung Karno menggagas Conference of the New Emerging Forces (Conefo) yang rencananya akan berlangsung pada Agustus 1966. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Sekertaris Umum PP Muhamadiyah Abdul Mu’ti mengungkapkan bahwa Presiden RI pertama Soekarno atau yang akrab disapa Bung Karno memiliki pemahaman beragama, yang lebih Muhammadiyah dari Muhammadiyah pada zamannya ketika itu.

“Bung Karno itu terkadang lebih sangat Muhammadiyah dari pada Muhammadiyah itu sediri, bahkan Muhamammdiyah yang lebih spektakuler dimasanya,” kata Mu’ti dalam acara diskusi ‘Ngaji Bareng Bung Karno’, di Kantor Megawati Institute, Jakarta Pusat, Senin (12/6).

Bagi Soekarno, lanjut Abdul Mut’i, pemikiran Islam yang maju adalah menjadi kecintaannya terhadap agama Islam yang diyakininya.

Bahkan, Bung Karno tidak memiliki teori yang kaitannya dengan agama Islam. Namun, tanpa di duga dia pernah memunculkan beberapa pandangan kepada anak angkatnya Ratna Djuami.

Mu’ti mencontohkan bagaimana Bung Karno memperlihatkan kemerdekaannya dalam berfikir tentang beragama. Pada suatu hari, anjingnya menjilat air di panci dekat sumur. Anak angkatnya, Ratna Djuami berteriak, “Papie, si Ketuk menjilat air di dalam panci! dan ketika itu Sukarno menjawab. Buanglah air itu, dan cucilah panci itu beberapa kali bersih-bersih dengan sabun dan kreolin.”

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Novrizal Sikumbang
Editor: Wisnu