Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto didampingi Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno memberikan keterangan pers di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta, Kamis (9/8) malam. Prabowo dan Sandiaga Uno resmi maju mencalonkan diri sebagai pasangan capres dan cawapres pada Pilpres 2019. AKTUAL/Tino Oktaviano
Jakarta, Aktual.com – Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Fadli Zon mengungkapkan bahwa sejumlah aset web milik pihaknya dalam kurun waktu 15 April hingga 16 April 2019 diserang oleh peretas dari berbagai negara. 
“Serangan dilakukan oleh professional hacker yang memiliki akses terhadap lebih dari 80 ribu perangkat di lebih dari 20 negara. Ini adalah salah satu serangan siber dalam bentuk DDoS terbesar dan terlama di Indonesia,” ungkap Fadli Zon dalam keterangan tertulisnya, Selasa (16/4). 
Ia menjelaskan, Serangan DDoS ini di antaranya mengarah kepada situs yang dikelola oleh BPN seperti www.prabowo-sandi.com dan www.okeoce.net dengan puncak serangan terjadi pada tanggal 15 April dari pukul 19.00 WIB hingga 20.00 WIB. 
“Dan saya baca di media bahwa aplikasi ayojagatps juga di serang, aplikasi tps ini padahal pplikasi gerakan masyarakat untuk kawal TPS,” katanya.  
Untuk itu kata Fadli, 17 juta serangan terhadap aset web yang dikelola BPN ini harus segera diungkap oleh pihak berwajib demi terwujudnya iklim demokrasi yang sesuai konstitusi dan undang-undang yang berlaku. 
“Dengan ini, maka BPN berharap tim siber Polri dapat mengusut pelaku serangan DDoS terhadap aset Web milik BPN untuk mempertanggung jawabkan perbuatan yang dapat berdampak buruk pada demokrasi Indonesia,” tandas Wakil Ketua DPR tersebut. 

Artikel ini ditulis oleh: