Kredibilitas Diuji, AEPI: Mampukah IMF Atasi Pelemahan Rupiah?

Analis dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Salamuddin Daeng menilai Ekonomi indonesia tengah sekarat dilihat dari bunga utang Pemerintah terancam tak terbayarkan dan sulitnya mendapatkan utang baru karena masalah nilai tukar rupiah yang rontok. Bahkan ketika pertemuan IMF dan World Bank berlangsung di Bali, mereka menyaksikan rupiah rontok melewati level Rp15.000.

“Bukankah seharusnya rupiah menguat menjelang pertemuan lembaga keuangan multilateral yang paling berpengaruh ini, namun yang terjadi sebaliknya. Pelaku pasar boleh jadi tidak menganggap penting pertemuan IMF tersebut, dan tidak melihat ada hubungannya dengan mengatasi krisis keuangan Indonesia,” jelas Daeng.

Sementara itu, lanjutnya, IMF tidak dalam kapasitas dapat menangani masalah keuangan dan moneter yang dihadapi Indonesia. Bagi IMF reformasi ekonomi Indonesia sudah selesai, reformasi sektor keuangan Indonesia sudah selesai dan tidak ada urgensinya ikut campur dan apalagi memberikan bantuan keuangan.

“Tentu IMF tidak mau mempertaruhkan kredibilitasnya. IMF tahu persis bahwa Indonesia tidak memiliki kemampuan keluar dari jebakan krisis dan pelemahan curency. IMF tidak mungkin mau menanggung malu. Melakukan pertemuan di sebuah negara dan di depan mata mereka negara tersebut ekonominya runtuh,” jelas Daeng.

Selanjutnya, Rizal Ramli:  Rupiah Tembus Rp15 Ribu Per Dolar AS Baru Permulaan

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka