Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengklaim penambahan utang bisa dikendalikan. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Pergerakan rupiah dalam beberapa hari terakhir terus anjlok. Bahkan sempat ke level Rp13.600. Angka itu dianggap banyak pihak yang sangat mengkhawatirkan. Tapi, lain hal dengan Bank Indonesia.

Hal itu pun dianggap enteng oleh BI. Makanya BI mengklaim fundamental ekonomi di Tanah Air cukup baik untuk mencegah gempuran mata uang dari Amerila Serikat itu.

“Makanya kita berharap, pengaruh (ekonomo AS) cuma sementara karena dari sisi kejelasan dari Amerika sendiri sudah hampir mendekati pasti. Artinya kalau kita mengacu ke Fed Rate maka akan kenaikan satu kali lagi di Desember,” ujar Asisten Gubernur Kepala Departemen Ekonomi dan Moneter BI Dody Budi Waluyo di Jakarta, Kamis (5/10).

Selain itu, dalih BI, rupiah yang akan segera kembali menguat itu karena masih besarnya selisih suku bunga (interest rate differential). Sehingga menempatkan modal di negara berkembang seperti Indonesia dianggapnya masih atraktif.

“Itu yang harusnya menjadikan kami cukup optimis. Artinya, secara fundamental tidak ada isu atau pelemahan,” klaim dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Wisnu