Sejumlah remaja yang tergabung dalam komunitas Jali-jali Jakarta melakukan aksi sosiaslisasi Pilkada DKI Jakarta di kawasan CFD, Bunderan HI, Jakarta, Minggu (2/4/2017). Dalam aksi sosialisasinya para Komunitas Jali-jali Jakarta mengajak masyarakat untuk tidak melakukan Golput dalam Pilkada DKI Jakarta. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Rumah Mediasi Indonesia mengimbau kepada masyarakat untuk menyampaikan hak pilihnya pada Pemilu Anggota Legislatif dan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2019, Rabu 17 April mendatang.

Direktur Rumah Mediasi Indonesia, M. Ridha Saleh, mengatakan hak memilih dan dipilih merupakan hak konstitusional warga negara yang diakui sebagai bagian dari hak atas kedudukan yang sama dalam hukum dan pemerintahan seperti diatur dalam UUD 1945.

Selain itu, dalam Pasal 21 ayat (1) Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia disebutkan bahwa setiap orang berhak turut serta dalam pemerintahan negaranya, secara langsung atau melalui wakil-wakil yang dipilih dengan bebas.

“Pasal ini mengandung dua makna eksplisit, bahwa dalam kehidupan pemerintahan setiap orang berhak untuk dipilih dan memilih, kedua subjek tersebut memiliki posisi yang sama dalam berpartisipasi dalam kehidupan pemerintahan,” katanya, Senin (15/4).

Mantan komisioner Komnas HAM ini menjelaskan, konsep hak pilih universal awalnya merujuk pada hak pilih seluruh penduduk, tanpa memandang harta kekayaan. Negara pertama yang menerapkan konsep hak pilih universal adalah Perancis pada 1792.

Hak pilih universal berarti semua penduduk boleh memilih dalam pemilihan umum. Meskipun hak pilih memiliki dua komponen yang penting, yaitu hak untuk memilih dan kesempatan untuk memilih.

Artikel ini ditulis oleh: