Foto aerial kerusakan akibat Tsunami di kawasan Carita, Banten, Jawa Barat, Senin (24/12/2018). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc.

Bandarlampung, Aktual.com – Ribuan pengungsi tsunami di empat Desa Sukaraja, Way Muli Induk, Way Muli Timur, dan Kunjir, Kabupaten Lampung Selatan, membutuhkan sarana MCK, mengingat kondisi mereka mengungsi di daerah pegunungan.

“Selain MCK, pengungsi juga membutuhkan obat-obatan,” kata Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Sulistyaningsih saat dihubungi melalui teleponnya di Bandarlampung, Senin (7/1) malam.

Selain mengungsi di pegunungan, lanjut Sulis, korban tsunami masih ada yang mengungsi di kantor camat, sekolahan, hingga pabrik padi milik warga setempat.

“Di Kantor Camat Desa Banding jumlah pengungsi ada sebanyak 1.044 orang, di mushala warga Desa Kunjir, Way Muli Timur, ada 700 orang, dan pegunungan di Desa Way Muli Induk ada 600 orang, dan pabrik padi ada 70 orang,” kata dia.

Tsunami yang terjadi di Selat Sunda pada 22 Desember malam menimbulkan kerusakan dan korban jiwa di Kabupaten Lampung Selatan, Tanggamus dan Pesawaran di Provinsi Lampung serta Kabupaten Pandeglang dan Serang di Provinsi Banten.

Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 31 Desember bencana itu sudah menyebabkan 437 orang meninggal dunia, 16 orang hilang, 14.059 orang terluka, dan 33.721 orang mengungsi.

Artikel ini ditulis oleh: