Direktur Utama PT PGN Tbk Gigih Prakoso saat menjadi salah satu pembicara dalam Acara 7th International Indonesia Gas Infrastructure Conference & Exhibition 2018, di Jakarta, Selasa (25/9).
Direktur Utama PT PGN Tbk Gigih Prakoso saat menjadi salah satu pembicara dalam Acara 7th International Indonesia Gas Infrastructure Conference & Exhibition 2018, di Jakarta, Selasa (25/9).

Jakarta, aktual.com – Setelah resmi mengakuisisi 51% saham PT Pertamina Gas atau Pertagas, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) telah menyusun strategi guna menjalankan peran selaku Sub Holding Gas. PGN optimistis segenap target yang dipatok bakal terealisasi seiring dengan kinerja yang telah ditorehkan.

Dari segi kinerja operasional, distribusi gas bumi oleh PGN masih berjalan pada tren positif. Sampai dengan triwulan ketiga 2018 volume penjualan gas bumi PGN sebesar 849 BBTUD. Jumlah tersebut melesat dibandingkan periode yang sama pada tahun 2016 yang mencapai 793 BBTUD, dan periode yang sama tahun 2017 sebesar 767 BBTUD.

Sampai dengan triwulan ketiga tahun lalu, PGN juga mencatatkan volume transmisi gas bumi sebesar 718 MMSCFD. Sedangkan, lifting gas hingga 40.062 BBOE.

“Kinerja yang positif dari PGN Group terutama dipicu kenaikan penjualan gas bumi kepada sektor kelistrikan,” ujar Direktur Utama PGN Gigih Prakoso dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (21/1).

Di sisi kinerja keuangan, tren peningkatan juga terjadi. Hingga triwulan ketiga tahun lalu, PGN mencetak pendapatan sebesar USD2,445 miliar, dimana jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar USD2,165 miliar.

Catatan paling mengesankan, PGN berhasil melaksanakan serangkaian efisiensi yang mendongkrak laba bersih maupun laba operasi. Laba bersih sampai dengan triwulan ketiga 2018 yang ditorehkan mencapai USD218 juta, hal itu ditopang dengan capaian laba operasi yang tinggi, yakni sebesar USD390 juta.

Segaris dengan catatan positif tersebut, aset PGN juga mengalami peningkatan. Tercatat, pada triwulan ketiga 2018 total aset mencapai USD6,661 miliar. Melesat jika disandingkan dengan jumlah nilai aset USD6,293 miliar pada periode sama 2017.

PROYEKSI
Pada tahun ini, bersamaan dengan status sebagai Sub Holding Gas, PGN telah menetapkan proyeksi yang optimistis. PGN Group mematok target mampu menggarap lini niaga gas bumi hingga 935BBTUD. Dari segmen usaha transmisi gas, PGN group menargetkan sebesar 2.156 MMSCFD sepanjang tahun 2019. Sedangkan jumlah pelanggan yang akan dikelola PGN direncanakan mencapai 244.043 pelanggan. Dari sisi infrastruktur, Sub Holding Gas terus melaksanakan pengembangan infrastruktur yang ditargetkan sampai dengan akhir 2019 total pengelolaan infrastruktur sepanjang 10.547 kilometer.

Gigih mengungkapkan target-target itu akan dicapai seiring dengan pelaksanaan program kerja yang efektif. Antara lain, katanya, pengembangan segmen distribusi di pasar Utama dan optimalisasi operasi dan aset di Jawa bagian Barat dan Timur termasuk penyelesaian jalur pipa di beberapa lokasi.

Selain itu, sebagai Sub Holding Gas, PGN juga diamanatkan untuk melakukan percepatan pembangunan dan pengoperasian Jargas. Target hingga 2025 sesuai Rencana Umum Energi Nasional, mencapai 4,7 juta SRT. Untuk dapat merealisasikan target tersebut, PGN mengharapkan dukungan dari Pemerintah dan seluruh stakeholder.

“Ini yang kami katakan, bahwa Sub Holding Gas akan lebih mampu untuk memeratakan dan menciptakan keadilan energi untuk masyarakat,” tutup Gigih.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Zaenal Arifin