Bengkulu, Aktual.com – Ratusan hektare sawah petani dalam tiga desa di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, terancam kekeringan akibat musim kemarau yang terjadi di daerah itu.

“Kalau jumlah sawah yang menggunakan pengairan irigasi Air Putih ini mencapai 300 hektare, dengan jumlah petaninya sebanyak 199 orang yang tersebar di tiga desa yakni Desa Rimbo Recap, Suka Marga dan Lubuk Ubar,” ujar Ketua Persatuan Petani Pemakai Air (P3A) Desa Rimbo Recap, Djarot, Kamis (13/9).

Selama ini ratusan hektare sawah yang berada di Kecamatan Curup Selatan tersebut kata dia, menggunakan air yang berasal dari irigasi Sungai Air Putih yang melintas di ketiga desa, namun datangnya musim kemarau tahun ini dinilai lebih parah dari tahun-tahun sebelumnya.

Jika pada tahun-tahun sebelumnya sumber air irigasi ini mencukupi untuk kebutuhan sawah, namun pada musim tanam kedua 2018 ini petani tiga desa melakukan penanaman secara serentak.

“Akibatnya banyak sawah yang tidak kebagian air. Selain itu juga debit air di irigasi ini juga menyusut drastis akibat musim kemarau yang sudah terjadi sejak dua bulan belakangan ini,” tambah dia.

Untuk memenuhi kebutuhan air ini, pihaknya kata Djarot, sudah melakukan pertemuan dan pembersihan saluran irigasi serta melakukan pembagian pengaliran air ke sawah-sawah petani. Tindakan ini dilakukan agar sawah petani tetap terairi dan mencegah timbulnya keributan antar petani.

Sedangkan menurut keterangan Darwin, petani lainnya di Desa Rimbo Recap, mereka saat ini baru selesai melakukan penanaman padi dan akan membutuhkan pasokan air yang mencukupi hingga tanaman padi berumur dua bulan.

“Sawah yang kami olah ini milik orang lain, kalau musim kemarau ini berlanjut nanti akan berpengaruh terhadap jumlah padi yang kami hasilkan. Mudah-mudahan musim hujan akan segera datang, apalagi beberapa hari yang lewat sudah ada hujan yang turun,” ujar Darwin.

Sementara itu Kades Rimbo Recap, Ujang Ruhiyat saat ditemui mengaku dirinya sudah mendapat laporan dari warganya yang mengeluhkan sawah mereka mulai kekeringan termasuk sawah miliknya sendiri.

“Saat ini sedang ada perbaikan saluran irigasi oleh dinas PU Rejang Lebong di dekat pintu air irigasi yang mengalami kerusakan sejak tahun 2017 lalu. Jadi selain pengaruh musim kemarau, juga ada pengalihan air karena pekerjaan perbaikan saluran irigasi,” kata Ujang.

Ant.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Teuku Wildan