Sejumlah personel pasukan perdamaian Garuda Bhayangkara melakukan simulasi pengamanan di wilayah konflik di Gedung Multi Fungsi Polri, Bogor, Jawa Barat, Senin (23/4). Pasukan yang terdiri dari 215 orang diantaranya pasukan pendukung, pasukan taktis, dan pasukan SWAT, dipersiapkan untuk memastikan Indonesia siap mengirimkan pasukan dan logistik bagi perdamaian dunia. AKTUAL/Tino Oktaviano

Sukabumi, Aktual.com – Polres Sukabumi Kota, Jawa Barat mewaspadai kemungkinan terjadinya aksi terorisme saat pelaksanaan pemungutan suara pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 di wilayah hukumnya baik Kota maupun Kabupaten Sukabumi.

“Tentunya kita punya beberapa daerah masuk ke dalam zona merah yang merupakan wilayah rawan terorisme, sehingga menjadi atensi bagi kami semuanya untuk mengantisipasi terjadinya aksi teror yang bisa mengancam keselamatan petugas maupun warga,” kata Kapolres Sukabumi Kota AKBP Susatyo Purnomo Condro di Sukabumi, Senin (15/4).

Menurutnya, dalam kondisi seperti ini semua objek rawan rawan terjadi serangan teroris mulai dari fasilitas pemerintahan, markas aparat keamanan, objek vital, pusat perdagangan dan perbankkan bahkan tidak menutup kemungkinan aksi teror terjadi di tempat pemungutan suara (TPS).

Pada masa seperti ini bisa dikatakan rawan, artinya keselamatan petugas dan masyarakat menjadi titik utama. Selain itu, anggota kepolisian yang ditugaskan untuk pengamanan TPS saat berpatroli agar tidak sendiri tetapi harus didampingi atau ditemani.

Tetapi, dalam pengamanan ini petugas hanya berada di luar dan tidak sampai masuk ke TPS. Selain itu, setiap anggota yang diterjunkan diwajibkan melaporkan setiap kegiatan di masyarakat mulai dari pendaftaran, pemungutan suara, hingga perhitungan suara.

Jika suasana memanas seperti adanya kekecewaan harus segera melapor kepada koordinatornya masing-masing, apalagi ada provokator yang ingin mengganggu pesta demokrasi lima tahunan ini.

Artikel ini ditulis oleh: