Ia merincikan pengungkapan kasus penyelundupan itu berawal temuan satu unit kapal Pompong yang masuk ke peraian Sungai Kembung, Kecamatan Bantan, Bengkalis pada 19 Desember 2018 lalu.

Tim patroli Polair Polres Bengkalis dan Polda Riau curiga dengan kapal yang masuk ke perairan pesisir Riau tersebut karena waktu beranjak malam. Tim kemudian memeriksa kapal itu, dan menginterogasi awak kapal.

“Saat itu awak kapal mengaku kehabisan bahan bakar. Dan awak kapal meminta izin untuk membeli bahan bakar,” ujarnya.

Petugas yang awalnya tidak merasa curiga dengan pengakuan awak kapal lalu mempersilahkan dua dari tiga orang di atas kapal tersebut untuk mencari bahan bakar. Namun, sebelumnya Polisi sempat meminta nomor ponsel salah satu tersangka. Akan tetapi, selang beberapa waktu kemudian dua awak kapal itu tak kunjung kembali.

“Petugas kita kemudian curiga dan langsung memeriksa intensif kapal tersebut. Ternyata ditemukan satu tas besar berisi narkoba dengan jumlah banyak,” jelasnya.

Setelah temuan itu, satu awak kapal yang awalnya berada di dalam kapal tak bernama itu langsung melarikan diri. Mendapat laporan tersebut, Sunarto mengatakan Polda Riau langsung membentuk tim dan melacak para tersangka. Tim yang dipimpin Wadir Narkoba Polda Riau langsung bergerak cepat.

 

Artikel ini ditulis oleh: