Wina, Aktual.com – Seorang polisi di Austria, dituduh mengeluarkan pernyataan rasis terhadap sekelompok Muslimah muda di negeri tersebut.

Polisi tersebut diduga mengeluarkan pernyataan itu ketika satu kelompok sebanyak 20 perempuan muda melewati tempat pemeriksaan paspor di Bandar Udara Internasional Wina.

Esma Aiad, salah seorang dari kelompok tersebut, mengatakan kepada kantor berita Anadolu, Selasa (6/11) bahwa mereka baru pulang dari kunjungan ke Istanbul dan Cappadocia, Turki, ketika seorang polisi di tempat pemeriksaan paspor bertanya kepada dua anggota kelompok itu yang bercadar, “Mereka menikahi kami secara paksa di Istanbul, ‘kan?” Remaja perempuran tersebut berusaha berbicara dengan polisi itu tapi ia menolak berbicara atau menyebutkan nomor lencananya dan juga mengancam salah seorang anggota kelompok tersebut, perempuan itu menambahkan.

“Pernyataan polisi tersebut rasis, bersifat diskriminasi. Itu bukan omongan ringan atau kelakar,” kata perempuan tersebut.

“Kami di sini bermaksud menarik perhatian pada situasi yang melanggar hukum ini. Pernyataan yang ia ucapkan terhadap teman-teman saya, perlakuan kasarnya ketika saya mendekati dia untuk berbicara, dan penolakannya untuk memberikan nomor lencana adalah tidak sah.” Kelompok perempuan muda itu ingin mengajukan tuntutan pidana terhadap pelaku tindakan rasis yang mereka hadapi.

Johann Baumschlager, seorang juru bicara polisi, mengatakan mereka akan menyelidiki peristiwa tersebut dan menanyai polisi itu mengenai dugaan pernyataan rasis tersebut.

Pada Oktober 2017, bandar udara di Wina juga menyaksikan rombongan warga negara Turki menjadi sasaran penggeledahan dengan menggunakan anji pelacak.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: