Kuala Lumpur, Aktual.com – Partai Keadilan Rakyat (PKR) kembali menegaskan pendiriannya bahwa partai yang dipimpin Anwar Ibrahim itu itu tidak berubah terhadap persetujuan mengangkat Tun Mahathir Mohamad menjadi Perdana Menteri apabila menang dalam Pilihan Raya Umum Ke-14 (PRU-14) dan Datuk Seri Anwar Ibrahim akan mengambil alih jabatan PM setelah dua tahun kemudian.

“PKR berpegang teguh kepada kesepakatan yang telah dicapai dan diumumkan pada 7 Januari 2018 lalu, dimana Dr. Mahathir diangkat menjadi Perdana Menteri, Datuk Seri Dr. Wan Azizah Wan Ismail menjadi Wakil Perdana Menteri. Dan Anwar Ibrahim akan mengambil alih sebagai Perdana Menteri ke-8 setelah dua tahun. PKR menegaskan bahwa pendirian partai dalam perkara ini tidak berubah,” demikian pernyataan Majlis Pimpinan Pusat (MPP) PKR setelah mengadakan musyawarah bulanannya hari ini

Partai itu juga berkata perpaduan dan kesepakatan dalam koalisi Pakatan Harapan (PH) harus dipertahan dan menolak keras segala upaya yang ingin mengadu antar pimpinan dan melemahkan kerjasama erat dalam kalangan PH.

Sebagaimana diberitakan belakangan bahwa ada spekulasi yang memperseterukan Mahathir dan Anwar, sehingga kesepakatan untuk memberikan jabatan Perdana Menteri kepada Presiden PKR itu tidak akan berlaku seperti dijanjikan. Selain itu ada juga usaha untuk menggulingkan Mahathir.

Anwar saat berkampanye di Taman Sri Jenaris, Semenyih untuk Pilihan Raya Kecil (PRK) Dewan Undangan Negeri (DUN) Semenyih malam tadi juga mengulangi dukungannya terhadap kepemimpinan Mahathir dan dia tidak akan mengganggu tugasnya sebagai Perdana Menteri.

Menurut laporan Malaysiakini, Anwar menegaskan bahawa beliau tidak akan campur tangan dalam kepemimpinan Dr. Mahathir dan mengharapkan dia juga tidak akan diganggu apabila tiba gilirannya menjadi Perdana Menteri.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Arbie Marwan