Seekor Harimau Benggala (Panthera tigris tigris) bernama Manis bersama dua anaknya yang baru berusia satu bulan berada di dalam kandang di Taman Margasatwa Semarang, Jateng, Minggu (8/5). Kelahiran dua anak harimau jantan dan betina yang diberi nama Triraka dan Trikasih tersebut menambah jumlah koleksi Harimau Bengala di Taman Margasatwa Mangkang Semarang menjadi total 10 ekor. ANTARA FOTO/R Rekotomo/kye/16.

Pekanbaru, Aktual.com – Petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau membawa harimau sumatera yang masuk ke kawasan pasar Pulau Burung di Indragiri Hilir, Riau, ke Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera (PRHS) Dharmasraya, Sumatera Barat, karena Riau belum memiliki pusat rehabilitasi harimau.

“Kita akan observasi harimau di sana bekerja sama dengan Yayasan Arsari PHRS Dharmasraya,” kata Kepala BBKSDA Riau Suharyono kepada Antara di Pekanbaru, Sabtu (17/11).

Selama di PHRS, ia menjelaskan, tim medis dari BBKSDA Riau dan Yayasan Arsari akan mengobservasi perilaku harimau jantan berusia tiga tahun itu, juga mencari tahu penyebab si harimau sampai terjebak di kawasan pasar Pulau Burung.

“Jika nanti observasi dan penanganan rehabilitasi selesai kita akan segera melepasliarkannya,” katanya tentang harimau yang terjebak di pasar selama tiga hari sejak Rabu (14/11).

Harimau itu akan tinggal di PRHS Dharmasraya menyusul Bonita, harimau betina berusia empat tahun yang masuk ke sana awal tahun ini. Bonita sempat menjadi perhatian publik karena masuk ke permukiman dan perkebunan serta menerkam tiga warga hingga tewas.