A visitor passes ENOC-branded oil barrels stored at the Emirates National Oil Co. lubricants and grease manufacturing plant in Fujairah, United Arab Emirates, on Monday, March 12, 2012. ENOC, as Dubai's government-owned refiner is known, will expand the plant's capacity to 250,000 tons a year by 2014, it said. Photographer: Gabriela Maj/Bloomberg

Jakarta, Aktual.com – Harga minyak merosot di perdagangan Asia pada Jumat (8/2) pagi, terseret oleh kekhawatiran atas perlambatan ekonomi global meskipun pemotongan pasokan yang dipimpin oleh klub produsen OPEC dan sanksi-sanksi AS terhadap Venezuela memberikan beberapa dukungan terhadap minyak mentah.

Minyak mentah berjangka AS, West Texas Intermediate (WTI), berada di 52,47 dolar AS per barel pada pukul 01.23 GMT (08.23 WIB), turun 17 sen AS atau 0,3 persen, dari penyelesaian terakhir mereka. WTI turun sekitar 2,5 persen dari sesi sebelumnya.

Sementara itu, minyak mentah berjangka internasional Brent turun 12 sen AS atau 0,2 persen, menjadi 61,51 dolar AS per barel setelah jatuh 1,7 persen pada sesi sebelumnya.

Membebani pasar keuangan, termasuk minyak mentah berjangka, adalah kekhawatiran bahwa perselisihan perdagangan antara Amerika Serikat dan China akan tetap tidak terselesaikan, merusak prospek pertumbuhan ekonomi global.

Presiden AS Donald Trump mengatakan pada Kamis (7/2) bahwa ia tidak berencana untuk bertemu dengan Presiden China Xi Jinping sebelum tenggat waktu 1 Maret yang ditetapkan oleh kedua negara untuk mencapai kesepakatan perdagangan.

Artikel ini ditulis oleh: