Seorang pegawai Komisi Pemilihan Umun (KPU) menunjukkan contoh surat suara pemilihan DPR RI pada uji publik desain surat suara Pemilu di gedung KPU, Jakarta, Jumat (14/9). KPU melakukan uji publik desain surat suara yang nantinya akan digunakan pada Pileg dan Pilpres 2019. AKTUAL/Tino Oktaviano

Kupang, Aktual.com – Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Kupang, Dr Ahmad Atang, MSi mengatakan, partisipasi mahasiswa sebagai kelompok intelektual dalam pemilu sangat diperlukan untuk membangun kualitas demokrasi.

“Mahasiswa sebagai kelompok masyarakat terdidik, tentu memiliki pemikiran, persepsi politik dan kepekaan sosial yang tinggi sehingga partisipasinya dalam politik menjadi penting untuk membangun kualitas demokrasi,” katanya, Kamis (6/12).

Dia mengemukakan hal itu berkaitan dengan pernyataan Ketua Garda Muda Nasdem Prananda Surya Paloh yang mengimbau para mahasiswa untuk tidak golput pada Pemilu 2019 dan mengapa mahasiswa menjadi sasaran imbauan partai politik.

Ketua Garda Pemuda Nasdem Prananda Surya Paloh mengimbau para mahasiswa untuk tidak golput pada Pemilu 2019 saat memberikan kuliah umum di Kampus Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Jumat (30/11).

Namun demikian, menurut Ahmad Atang, dalam aras politik pemilihan umum, mahasiswa selalu menempatkan diri sebagai pemilih rasional. Dengan demikian, mahasiswa selalu melihat figur-figur politisi yang tampil untuk dipilih, apakah dapat menyelesaikan permasalahan bangsa atau tidak.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid