Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Kestuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) berujuk rasa di depan kantor PMK, Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat, Jumat (14/9/2018). Aksi mahasiswa ini menuntut pemerintahan Jokowi untuk menstabilkan nilai tukar rupiah, menurunkan harga kebutuhan pokok, menghentikan impor yang tidak diperlukan dan melakukan swasembada pangan. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi bergerak melemah sebesar 94 poin ke posisi Rp14.383 dibandingkan sebelumnya Rp14.289 per dolar AS.

Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada di Jakarta, Rabu mengatakan pergerakan mata uang rupiah kembali berbalik melemah menyusul sikap pelaku pasar yang kembali meragukan kesepakatan penangguhan pengenaan tarif impor di antara Amerika Serikat dan Tiongkok.

“Situasi itu membuat mata uang yuan China melemah dan berimbas pada pergerakan sejumlah mata uang di kawasan Asia lainnya, termasuk rupiah,” katanya.

Di sisi lain, lanjut dia, adanya perkiraan penurunan kredit konsumsi akibat imbas kenaikan suku bunga Bank Indonesia turut menahan pergerakan mata uang rupiah.

“Situasi itu juga menjadi faktor penahan kenaikan rupiah,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid