Badingah mengatakan akan meminta Dinas Pertanian dan Pangan untuk ikut mendampingi para petani pascapanen.

“Saya minta Dinas Pertanian dan Pangan mengawal para petani agar harga tidak hancur karena tengkulak, kami berusaha memproteksi petani,” katanya.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunung Kidul Bambang Wisnu Broto mengatakan pihaknya akan berusaha mendampingi petani. Dia mengaku tidak bisa melakukan terlalu jauh dalam pengawasan harga pasar, karena selama ini memang pasar menjadi penentu utama harga.

“Harga bawang merah hasil panen di sini cukup bagus, kemarin 3.000 meter sudah ditawar Rp25 juta, tetapi oleh petaninya belum dilepas, minta Rp30 juta. Di sini (Kelompok Tani Maju Dusun Karanggumuk) mampu menghasilkan 19,6 ton per hektare bawang merah kering, ini bagus sekali. Sekarang harga bawang merah kering Rp22 ribu sampai Rp24 ribu per kg,” katanya.

Ia mengatakan lahan pertanian di Desa Karangrejek ini merupakan program Upsusu Babe Gunung Kidul yang dialokasinya 60 hektare bawang merah di 58 kelompok tani di 14 kecamatan. Untuk cabai rawit dan keriting 75 hektare di 66 kelompok di 13 kecamatan.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid