Israeli soldiers patrol next to smoke from a fire caused by a rocket attack in northern Israel, near the Lebanese border, August 20, 2015. Rockets that struck a northern Israeli village near the Lebanese border on Thursday, causing no casualties, were launched from the Syrian Golan Heights, the Israeli army said. REUTERS/JINIPIX TPX IMAGES OF THE DAY ISRAEL OUT. NO COMMERCIAL OR EDITORIAL SALES IN ISRAEL *** Local Caption *** Tentara Israel berpatroli di wilayah tertutup asap akibat serangan roket di utara Israel, dekat perbatasan Lebanon, Kamis (20/8). Roket yang diluncurkan dari wilayah Dataran TInggi Golan, Suriah dan mengenai desa bagian utara Israel dekat perbatasan Lebanon tidak menyebabkan korban jiwa, menurut keterangan tentara Israel. ANTARA FOTO/REUTERS/JINIPIX/djo/15

Amman, Aktual.com – Pemberontak Suriah mengatakan, tentara Suriah dan sekutunya meningkatkan serangan atas zona demiliterisasi di wilayah barat laut negara itu dalam usaha mengubah perjanjian Rusia-Turki, yang mencegah ofensif besar atas benteng terakhir mereka.

Mereka mengatakan tentara meningkatkan serangan gencar dengan menembakkan ratusan mortir dan roket terhadap desa dan kota yang dikuasai pemberontak di Hama, Idlib dan Latakia, yang masuk dalam zona demiliterisasi, yang disepakati pada September oleh Rusia dan Turki.

Demiliterisasi adalah pengurangan tentara, senjata, atau kendaraan militer ke batas minimum, yang disepakati.

“Rezim itu menyasar semua fron di zona demiliterisasi. Kami menanggapi dengan menembaki pos militer mereka, yang menyerang desa dan kota padat penduduk,” kata Kapten Naji Abu Huthaifa, juru bicara Fron Pembebasan Nasional, aliansi pemberontak dukungan Turki.

Rusia dan Turki mencapai perjanjian di Sochi September lalu untuk memberlakukan zona demiliterisasi di Idlib dan kawasan-kawasan di dekatnya yang merupakan benteng terakhir pemberontak yang mengangkat senjata menentang Presiden Bashar al-Assad tahun 2011.