Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) Said Aqil Siradj menyampaikan pidato sebelum penandatanganan kerja sama antara NU dan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan di PBNU, Jakarta, Rabu (3/5/2017). Kerja sama tersebut dalam rangka program pembangunan karakter bangsa dan pendidikan revolusi mental. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj mengampanyekan nilai-nilai Islam Nusantara di Korea Selatan.

Said Aqil bersama Ketua Umum Pagar Nusa M Nabil Haroen diundang Dr Hyun Jin Moon dari Global Peace Korsel sebagai tamu kehormatan dalam prakarsa Family Peace Associaton, sebuah organisasi kemanusiaan yang menginisasi perdamaian dan kesejahteraan di ranah internasional. Organisasi ini didukung oleh pemuka agama, pemimpin politik dan militer lintas negara.

Dalam pidatonya, Said Aqil menegaskan bahwa nilai-nilai Islam Nusantara menjadi pintu untuk inisiasi perdamaian. Nilai-nilai inilah yang selama ini dikembangkan sekaligus dipraktikkan para kiai dan komunitas pesantren yang tergabung dalam Nahdlatul Ulama.

“NU mengembangkan konsep persaudaraan antarwarga bangsa, antarumat Islam, dan antarmanusia. Dengan itu, tidak sedikit pun NU menyediakan celah bagi ekstremisme dan radikalisme,” ungkapnya, Sabtu (2/12).

Lebih lanjut, Said Aqil menegaskan behwa agama dan nasionalisme harusnya terjembatani dalam sebuah konsep perdamaian, bukan dipertentangkan.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid