Jakarta, Aktual.com — Ustad Ilham mengatakan dalam Khutbah Jumat-nya di Masjid Jami An Nur Cibubur, tanpa terasa kita sudah memasuki bulan Rajab di tahun ini. Beraneka kejadian dan peristiwa terus berlalu silih berganti, mengisi tiap detik, menit, jam, hari dan Minggu-minggu kita.

Berbagai kondisi kita lalui dari tahun ke tahun, ada kebahagiaan yang kita rayakan dan ada kesedihan yang kita rasakan, namun kita harus tetap hidup tanpa penyesalan, kita mesti senantiasa optimis, meski berbagai rintangan senantiasa menghimpit dan menguras keimanan.

Karena ketakwaan yaitu, pangkal dari segala sikap dan keputusan kita menghadapi problematika dunia, maka marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Marilah senantiasa kita bertambah percaya, yakin dan menaati berbagai perintah Allah SWT serta secepat mungkin, sejauh mungkin menghindari larangan-larangan Allah SWT.

Karena hanya dengan ketakwaanlah kita dapat meningkatkan kualitas kehidupan kita. Takwa dalam arti sebenarnya, bukan takwa asal merasa takut, namun tindakannya senantiasa tercela di mata Allah SWT. Seperti halnya Rajab adalah Bulan Mulia di sisi Allah SWT, maka kita mestilah memuliakannya dengan sungguh-sungguh.

Rasululah SAW berdabda,

ألاَ إنَّ الزَمَانَ قَدْ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْم خَلَقَ اللهُ السَّمَوَاتَ وَالْأرْضَ السَّنَةَ اثْنَا عَشَرَ شَهْراً مِنْهَا أرْبَعَةُ حَرَمٌ، ثَلَاثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو القَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ وَرَجَبُ مُضَرُّ بَيْنَ جُمَادِى وَشَعْبَانَ. مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Artinya, “Sesungguhnya zaman berputar sebagaimana bentuknya semula di waktu Allah menciptakan langit dan bumi. Dalam setahun terdapat dua belas bulan yang di antaranya terdapat empat bulan yang dihormati, tiga bulan diantaranya berturut-turut Dzulqaidah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab Mudhar, yang terdapat diantara bulan Jumadil Tsani Tsaniah dan Sya’ban.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Hadis ini secara jelas menunjukkan, bahwa Bulan Rajab adalah bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT. Maka sebagai konsekuensi dari ketakwaan kita kepada Allah SWT dan kepercayaan kita kepada Rasulullah SAW, maka tentulah kita juga memuliakan bulan tersebut.

Bagaimana pun juga masa yang akan datang harus kita hadapi dengan keimanan dan ketakwaan yang melimpah. Apapun pun kondisi yang telah menimpa kita dalam waktu-waktu yang lalu, baik yang telah lama maupun yang baru saja terjadi, yang masih begitu segar dalam ingatan kita, namun esok hari tetaplah misteri.

Mungkin kemarin kita sangat berat dan mengalami kesulitan dalam hidup, namun bukan berarti kita boleh takut menghadapi fajar esok hari.

Bulan Rajab ini, sesungguhnya mengajarkan kepada kita bahwa kita Allah SWT pasti memiliki rencana, kelak kita akan mensyukuri sebuah karunia setelah berbagai cobaan yang kita rasakan.

“Paket perjalanan” Rasulullah di bulan Rajab merupakan sebuah pelajaran sangat berharga bagi kita bahwa setiap kesulitan dan rintangan dalam menjalankan misi dakwah pasti digantikan dengan anugerah yang menjadikan hidup kita lebih berkualitas. Bersambung…..

Artikel ini ditulis oleh: