Presiden ke-5 RI sekaligus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri didampingi Anggota Dewan Pengarah BPIP Mahfud MD, Ketua BPIP Yudi Latif, Duta Arsip Nasional sekaligus politikus PDIP Rieke Diah Pitaloka, Dirut PT POS Gilarsi Wahyu Setijono dan Kepala Arsip Nasional RI Mustari Irawan saat menghadiri Peringatan 73 Tahun Lahirnya Pancasila dan peluncuran buku di Museum Filateli, Jakarta, Kamis (31/5/18). Dalam Acara tersebut PT Pos Indonesia (Persero) bekerjasama dengan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) meluncurkan Prangko Bung Karno di Sidang BPUPK serta Sampul Hari Pertama Peringatan 73 Tahun Lahirnya Pancasila. Dalam acara peringatan Pancasila tersebut juga diluncurkan buku ‘Tjamkan Pantja Sila’: Sistem Filsaafat Pancasila, yang merupakan tulisan tangan Bung Karno tentang makna dan gagasan Ideologi Pancasila. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Pakar hukum tata negara Refly Harun, mengaku tak kaget atas keputusan Yudi Latif mundur dari jabatan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

“Yudi Latif mundur, saya tak kaget. Seorang moralis seperti dia tak akan betah berlama-lama di suatu lembaga semacam BPIP yang bagi saya sendiri memang tak dibutuhkan,” ujar Refly dalam akun twitter @ReflyHZ, di Jakarta, Jumat (8/6).

Refly mengatakan Pancasila harus hidup dari masyarakat secara “bottom up”, tidak “top down” dari negara.

“Negara cukup memberi contoh baik. Salut Yudi,” ujar Refly.

Wakil Ketua DPR dari Partai Gerindra Fadli Zon menyatakan apresiasinya untuk Yudi Latif. Menurut dia, keputusan Yudi merupakan tindakan Pancasilais yang nyata.

Sebelumnya, Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudi Latif menyampaikan pesan pengunduran dirinya dari jabatan Kepala BPIP melalui akun media sosial facebook miliknya “Yudi Latif Dua”, Jumat.

Melalui pesan pengunduran diri yang diberi judul “TERIMA KASIH, MOHON PAMIT”, Yudi menjabarkan kerja-kerja BPIP, yang sebelumnya bernama Unit Kerja Presiden-Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP), selama setahun terbentuk, hingga kendala-kendala yang dihadapi.

Pada bagian akhir ia menutup pesannya dengan niat mengundurkan diri, karena merasa dibutuhkan kepemimpinan baru pada tubuh UKP-PIP yang telah bertransformasi menjadi BPIP.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: