Jakarta, Aktual.com – Mantan Wakil Gubernur DKI Prijanto mengaku geram dengan pernyataan ‘pongah’ Sekretaris Daerah DKI Saefullah mengenai gugatan warga di sengketa lahan Taman BMW.

Dimana Saefullah menyarankan warga yang ‘melawan’ Pemprov DKI untuk menyerah saja dan beralasan Taman BMW untuk kepentingan rakyat juga.

Kata Prijanto, sikap Saefullah yang seperti itu tak ada bedanya dengan penjajah Belanda yang tidak perduli dengan hak rakyatnya.

“Jika ngomong seperti itu, (Sekda) apa bedanya dengan penjajah Belanda yang tak perduli hak rakyat. Padahal membangun itu tetap harus ada etikanya. Hak-hak rakyat harus diperhatikan. Tolong tanyakan kepada 10 orang yang waras, saya pingin tahun jawabannya. Jika saya berbeda, berarti saya yang tidak waras,” seloroh Prijanto, saat dihubungi Aktual.com, pekan lalu.

Diberitakan sebelumnya, Pemprov DKI di tingkat banding ternyata mereka dinyatakan menang.

Saat dimintai komentarnya mengenai kemenangan Pemprov DKI itu, Sekda DKI Saefullah kemudian meminta partisipasi masyarakat yang menggugat agar menghentikan gugatan. Kata dia, kalau sudah kalah mengapa masih harus melawan.

“Ngapain sih di lawan-lawan terus, orang ini (Taman BMW) juga buat kepentingan rakyat kok jadi buang waktu kan. Motivasinya nggak tau apa mereka,” ujar Saefullah saat itu.

Jika Saefullah mengeluarkan pernyataan seperti itu, lain lagi dengan mantan Wakil Gubernur DKI Prijanto. Dia justru mengatakan pada prinsipnya tidak ada secarik kertas pun yang menyebutkan Taman BMW itu milik Pemprov DKI.

“Kecuali catatan sepihak DKI yang mengklaim itu sebagai asetnya,” ujar dia kepada Aktual.com, pertengahan Mei lalu.

Bahkan dia mengaku dalam waktu dekat akan melaporkan ke KPK info terbaru terkait kasus dugaan adanya tindak pidana korupsi (Tipikor) di Taman BMW, Kelurahan Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

 

Artikel ini ditulis oleh: