Ribuan driver Gojek melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor PT Gojek Indonesia, Jakarta, Senin (3/10/2016). Dalam aksinya ribuan drevir Gojek mendesak untuk dihapuskan sistem performa (rating) karena menyusahkan para driver Gojek.

Jakarta, Aktual.com – Mitra ojek online (ojol) merasa keberatan dengan pernyataan Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto yang terkesan melecehkan profesi ini.

Menurut pihak mitra ojol yang terkumpul dalam Gabungan Aksi Roda Dua (GARDA), mestinya pendiri Partai Gerindra itu mengkritisi aplikator nakal asal Malaysia yang cuma memanfaatkan pasar Indonesia dan tidak peduli kesejahteraan para mitra.

Ketua Presidium GARDA, Igun Wicaksono mengungkapkan rasa prihatin atas pernyataan Prabowo yang seolah merendahkan profesi ojek itu.

“Untuk itu kami yang tergabung dalam GARDA sangat menyayangkan Pernyataan Capres Prabowo itu,” demikian tegas Igun dalam siaran pers kepada wartawan di Jakarta, Kamis (22/11).

Pernyataan Prabowo yang dimaksud Igun adalah ungkapan rasa mirisnya dari salah satu kandidat Pilpres 2019 itu ketika berbicara pada Indonesia Economic Forum 2018 di hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu (21/11).

Lewat pidatonya berbahasa Inggris, Prabowo mengaku sedih melihat banyak pemuda saat ini justru menjadi sopir ojek usai lulus sekolah. “Sedih, tapi itu realita,” tandas Prabowo.

Terkait pernyataan itu, GARDA menolak pihaknya dikucilkan dan direndahkan. Pasalnya profesi ojol sangat terhormat dan pihaknya tidak pernah merugikan siapapun.

“Bapak tidak perlu miriskan kami sebagai tukang ojek. Harusnya bapak miriskan mereka yang suka maling uang rakyat, melakukan pungli, yang suka memeras rakyat,” papar Igun.

Seharusnya, lanjut dia, sebagai Capres, Prabowo bisa memberikan jalan keluar yang dibutuhkan sopir ojek, khususnya ojol. Apalagi saat ini ada aplikator asing yang berprilaku nakal dan belum peduli kepada kesejahteraan mitranya.

Terkait hal tersebut, aplikator nakal yang disebut Igun adalah GRAB. Perusahaan asal Malaysia tersebut berkali-kali didemo para mitra, namun dianggap tidak pernah kooperatif.

Aksi terakhir dilakukan GARDA bahkan dituding manajemen GRAB bermotif politik. “Selagi pihak GRAB tidak aspiratif terhadap tuntutan mitranya yang hanya menginginkan keadilan dan peningkatan kesejahteraan, maka para mitra driver online akan terus melakukan aksi yang semakin massif,” ancam Igun belum lama ini.

Lebih lanjut terkait dengan pernyataan Prabowo itu, kata Igun, GARDA mengharapkan negara dan Pemerintah segera memberikan solusi bagi sopir ojol ini.

Salah satunya soal sistem tarif yang dinilainya masih sangat rendah. Selama ini tarif rendah itu diterapkan oleh perusahaan aplikator dengan alasan supply dan demand.

“Tapi hal itu yang membuat profesi supir ojek turut direndahkan oleh sebagian masyarakat dan beberapa politisi,” sesalnya.

Pernyataan capres lawan politik Jokowi itu memang membuat ramai di dunia maya. Para netizen turut membela para sopir ojol. Tagar #OjekPahlawanKeluarga pun mewarnai trending topics di media sosial Twitter pada Kamis (22/11) ini.

Artikel ini ditulis oleh: