Kiri - kanan ; Ketua Komisi VIII DPR RI Ali Taher, Menteri agama lukman hakim saifuddin, Ketua Umum MUI KH Ma'ruf Amin, PLT Dirjen Bimas Islam Abdul Djamil, saat jumpa pers terkait hasil sidang Isbat 1 Syawal di kantor Kemenag, Jakarta, Sabtu (24/6/2017).Dari hasil sidang Isbat (penetapan) 1 Syawal 1438 Hijriah jatuh pada hari Minggu 25 Juni 2017. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan Idul Fitri 1440 Hijriah/ 2019 Masehi menjadi momentum untuk mempererat persaudaraan.

“Mari kita manfaatkan momentum idul fitri ini untuk lebih mempererat sekaligus memperkuat ikatan persaudaraan kita,” kata Lukman kepada wartawan di Jakarta, Selasa (4/6).

Dia mengatakan terdapat tiga hal yang perlu diperkuat unsur ikatannya yaitu persaudaraan seagama, sebangsa dan sesama umat manusia. Dengan kata lain, Lukman mengajak umat Islam untuk selalu memperkuat dimensi persaudaraan secara universal.

Bagi segenap umat Islam, Lukman mengucapkan selamat hari raya Idul Fitri 1440 Hijriah setelah umat Islam menjalankan puasa selama satu bulan penuh.

“Di bulan Ramadhan, kita berlatih diri mengendalikan hawa nafsu kita, mudah–mudahan di hari raya Idul Fitri ini kita mampu kembali ke jati diri kemanusiaan kita,” katanya.

Adapun pemerintah menetapkan hari raya Idul Fitri 1440 Hijriah jatuh pada Rabu (5/6). Pemerintah bersama sejumlah tokoh agama, ilmuwan dan sejumlah unsur masyarakat menjalani Sidang Isbat Awal Syawal untuk menentukan hari H Lebaran.

Dari sidang tersebut diputuskan bulan Ramadhan tahun ini digenapkan (istikmal) menjadi 30 hari setelah melalui penghitungan astronomi, bulan berada di bawah ufuk.

Selain itu, dari sejumlah perukyat yang ditempatkan di 105 titik di seluruh Indonesia tidak ada satupun yang melihat bulan baru (hilal) setelah matahari terbenam (bakda ghurub).

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Arbie Marwan