Menhan Ryamizard Ryacudu (kanan) didampingi Dirut PT Pindad Silmy Karim memperlihatkan produk senjata baru PT Pindad ketika peluncuran di Kantor Kemenhan, Jakarta Kamis (9/6) PT Pindad meluncurkan empat senjata baru yakni senapan serbu SS3, Senapan serbu SS2 Subsonic 5,66 mm, Sub Machine Gun PM3 dan Pistol G2 Premium sebagai bentuk komitmen menghasilkan produk dalam negeri untuk mendukung kekuatan militer dan mewujudkan kemandirian industri pertahanan dalam negeri. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/foc/16.

Nusa Dua, Aktual.com – Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menghadiri pertemuan Rapat Koordinasi (Rakor) enam BUMN bidang pertahanan strategis dan teknologi tinggi di Nusa Dua, Bali, Jumat (9/12).

Ia berharap ada dua hal yang dihasilkan pada pertemuan itu. Pertama adalah bagaimana Indonesia mandiri dalam pengadaan alutsista.

“Dan, kita tidak takut embargo dan lainnya. Kita sudah bisa buat kapal selam, tank, panser pesawat juga sudah bisa dan ke depan kita buat pesawat tempur. Jadi artinya, hampir seluruhnya kita sudah bisa buat,” kata Ryamizard.

Harapannya yang kedua adalah bagaimana industri pertahanan dalam negeri menunjang pertumbuhan ekonomi. Ia menjelaskan, di negara-negara besar salah satu yang menunjang pertumbuhan ekonomi nasionalnya adalah industri pertahanan.

“Alutsista ini kan mahal, satu saja mencapai triliunan. Kalau orang beli di mana-mana ratusan unit, berapa ratus triliunan itu,” katanya.

Ryamizard berharap industri pertahanan Indonesia mampu membuat produk untuk memenuhi kebutuhan alutsista dalam negeri. Pada saat yang sama, produk-produk tersebut juga layak jual, sehingga mamou menjadi pemasukan baru bagi perekonomian nasional.

Indonesia, Ryamizard melanjutkan, memiliki kemampuan untuk hal itu. “Kita mampu. Kita ini bangsa kaya, tinggal bagaimana kita me-manage, tinggal bagaimana kemauan kita saja. Kita siap bersaing,” tegas dia.

Ryamizard mengajak semua pihak membangkitkan mental bersaingnya dengan negara mana pun. Ia percaya Indonesia mampu menciptakan produk pertahanan berkualitas yang mampu bersaing di pasar dunia.

“Jadi, jangan merasa dikit-dikit kita rendah diri, tidak mau bersaing. Kita harus bisa bersaing. Beberapa tahun ke depan kita akan menjadi negara yang besar ekonominya,” ucap Ryamizard.

Saat ditanya kapan Indonesia bisa mandiri dalam pengadaan alutsista Ryamizard mengatakan dalam waktu dekat, tanpa merincinya lebih jauh.

“Soal target kapan kita bisa mandiri ya, tidak lama lagi. Kita sudah bisa buat semuanya. Kapal selam, tank itu semua sudah dijual. Ada yang ke Eropa, ke Afrika, banyak. Yang sudah beli British, Malaysia juga, ada Afrika. Kapal yang dibeli,” tutup dia.

(Laporan Bobby Andalan, Bali)

Artikel ini ditulis oleh: