Menhan RI Ryamizard Ryacudu menghadiri Rapat Paripurna DPR RI, untuk Pembicaraan Tingkat II dalam rangka pengambilan keputusan, terhadap RUU tentang Pengesahan Persetujuan Pemerintah RI dengan Belarus, tentang Kerja Sama Industri Pertahanan untuk disetujui menjadi Undang-Undang, di Ruang Rapat Nusantara II DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (13/02/2019). AKTUAL/Puskom Kemhan-Juli Syawaludin

Jakarta, Aktual.com – Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu, mengajak seluruh pihak waspada terhadap peningkatan aktivitas terorisme yang terjadi di Filipina Selatan.

Situasi gangguan keamanan di Filipina Selatan saat ini relatif meningkat karena ada ancaman dari kelompok teroris Daulah Islamiah yang merencanakan serangkaian aksi serangan bom bunuh diri, penculikan, dan penyerangan.

Modus operasi dan pola bergerak mereka serupa ini sudah sering mereka lakukan, misalnya menculik ABK kapal berbendera asing yang berlayar di dekat perairan Filipina selatan untuk dimintai tebusan uang atau tuntutan bernuansa politik.

“Selama ini inisiatif ada di tangan teroris, kita hanya menunggu di bom saja, sekarang tidak boleh lagi, inisiatif harus kita ambil, tidak boleh inisiatif berada di tangan teroris,” katanya, saat membuka gelaran seminar IIDSS 2019, di Jakarta, Senin (8/7).

“Untuk mengantisipasi dampak tersebut (sampai ke Indonesia), kita harus waspada dan siaga,” kata dia, saat membuka gelaran seminar IIDSS 2019, di Jakarta, Senin.

Artikel ini ditulis oleh: