Menhan RI Ryamizard Ryacudu menghadiri Rapat Paripurna DPR RI, untuk Pembicaraan Tingkat II dalam rangka pengambilan keputusan, terhadap RUU tentang Pengesahan Persetujuan Pemerintah RI dengan Belarus, tentang Kerja Sama Industri Pertahanan untuk disetujui menjadi Undang-Undang, di Ruang Rapat Nusantara II DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (13/02/2019). AKTUAL/Puskom Kemhan-Juli Syawaludin

Jakarta, Aktual.com – Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu mengatakan penyiapan sistem pertahanan secara dini tetap dibutuhkan meski negara berada dalam masa damai.

“Persiapan (sistem pertahanan secara dini, red) pada masa damai, agar siap dioperasionalkan sewaktu-waktu pada masa perang atau situasi kontingensi,” kata Menhan Ryamizard Ryacudu membuka kegiatan simposium penataan wilayah pertahanan dalam rangka mewujudkan pertahanan negara yang tangguh, di Jakarta, Selasa (9/7).

Penyiapan itu kata dia, membuat bangsa lebih siap menghadapi berbagai ancaman keamanan dengan cara dan metode penanganan yang tepat.

“Artinya apapun ancamannya maka sishankamrata solusinya, tinggal disesuaikan dengan eskalasinya yang melibatkan komponen utama, cadangan dan pendukung secara total,” kata dia.

Sekarang ini, kata Menhan terdapat tiga dimensi ancaman keamanan bangsa yang perlu diwaspadai, dimensi pertama yaitu ancaman belum nyata atau perang antar negara.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Abdul Hamid