Sejumlah siswa di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Jakarta Timur, nampak mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), Senin (3/4/2017). Siswa SMK Jakarta Timur 1, mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). UN tingkat SMA sederajat dilaksanakan hari ini hingga 6 April 2017. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Wakil Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia Fahriza Marta Tanjung meminta, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).

“FSGI meminta Mendikbud melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan UNBK, baik secara personal, kelembagaan, teknologi sampai dengan konten yang diujikan. Agar peristiwa yang sama tidak terulang lagi untuk tahun-tahun berikutnya,” ujar Fahriza di Jakarta, Kamis (26/4).

FSGI mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh Kemdikbud terkait pelaksanaan UNBK, karena dengan pelaksanaan UNBK kecurangan pada pelaksanaan UN sudah bisa diminimalkan.

Namun dia menilai penerapan yang terkesan dipaksakan, instan dan terburu-buru, termasuk penerapan soal berbasis “High Order Thinking Skills” (HOTS) dan berstandar internasional, akan memberikan dampak negatif yang lebih luas terhadap jutaan siswa generasi penerus bangsa, karena lain yang diajarkan lain pula yang diujikan.

“Pada titik ini pula FSGI bertanya, bagaimanakah sebenarnya Kemdikbud menganalisis dan memformulasi kebijakannya karena bukan sekali ini saja kebijakan Kemdikbud blunder. Kita masih ingat bagaimana penerapan K-13 yang terkesan dipaksakan dan ditinjau kembali hanya dalam hitungan bulan. Bahkan kebijakan Kemdikbud terkait Lima Hari Sekolah dianulir oleh Presiden. Padahal Kemdikbud memiliki Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang). Sudah bukan zamannya lagi memformulasi kebijakan sambil berjalan,” jelas Tanjung.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara