Pebulu tangkis ganda putra Indonesia Kevin Sanjaya (kanan) disaksikan rekannya Markus Gideon, berusaha mengembalikan kok ke arah lawannya pebulu tangkis Thailand Puavaranukroh Dechapol dan Bodin Issara pada pertandingan penyisihan Grup B Piala Thomas 2016 di Kunshan Sport Center Gymnasium, Tiongkok, Selasa (17/5). Pasangan ganda Indonesia kalah dengan skor 14-21, 21-11, 17-21. ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo/foc/16.

Jakarta, Aktual.com – Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon yang dijuluki the Minions, memenangi perang saudara dengan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan pada semifinal ganda putra Denmark Terbuka, Sabtu.

Kevin/Marcus menang dua gim langsung (straight game), dengan skor 21-18, 24-22 atas pasangan seniornya itu, sehingga melaju ke babak final.

Dengan kemenangan tersebut, Kevin/Marcus menambah keunggulan menjadi 4-2 dalam catatan rekor pertemuan dengan Hendra/Ahsan.

“Kami sudah berusaha maksimal, kami akui mereka lebih unggul, lebih cepat. Bola-bola pengembalian mereka juga menyulitkan kami,” kata Ahsan seperti dikutip laman resmi PBSI.

“Kalau ketemu mereka ya coba lagi, mungkin ‘defense’ kami harus diperbaiki, harus lebih rapat. Sebetulnya permainan kami di gim kedua sudah mulai jalan. Kami merasa hasil sampai semifinal sudah lumayan, paling tidak kami bisa melawan yang jauh lebih muda,” kata Hendra.

Dalam perang saudara kali ini, Kevin/Marcus begitu menguasai permainan di gim pertama. Di awal gim pertama, mereka unggul jauh 11-4 di interval, sebelum munutup dengan skor 21-18.

Pada gim kedua, pertarungan berlangsung sangat seru. Kevin/Marcus yang sudah unggul jauh 16-10, balik di bawah tekanan saat Hendra/Ahsan menyusul 16-16. Saat unggul 20-18, Hendra/Ahsan justru tak dapat menyelesaikan permainan dan Kevin/Marcus yang tampil menekan, akhirnya menyamakan kedudukan hingga terpaksa terjadi adu setting dan akhirnya memenangkan pertandingan.

“Hendra/Ahsan adalah pemain yang berpengalaman, kami bisa kehilangan beberapa poin beruntun dan mereka bisa menyusul banyak sekali poinnya,” kata Marcus.

“Waktu di gim kedua itu ada rasa tegang juga, sempat kepikiran akan kehilangan gim kedua. Tapi poin belum 21, masih ada kesempatan dan akhirnya dapat satu demi satu poin,” tambah Marcus.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby