Bekasi, Aktual.com – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, Pendidikan Agama Islam (PAI) yang dituangkan dalam kegiatan ekstrakurikuler (ekskul) yang disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi siswa, mampu mengatasi berbagai penyimpangan perilaku dari siswa, yang selama dikeluhkan oleh masyarakat.

“Secara bertahap, optimalisasi PAI dapat mengatasi kelemahan sebagian siswa yang selama ini sering dikeluhkan masyarakat antara lain rendahnya kejujuran, rendahnya toleransi dan kasih sayang, rendahnya kemampuan baca tulis Al-Quran, serta adanya penyimpangan perilaku seperti narkoba, minuman keras, tawuran dan seks bebas,” katanya di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (11/8).

Menurut Menteri Agama, Pentas PAI merupakan salah satu kegiatan ekskul yang bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan, memperbaiki sikap dan menambah pengalaman dalam pengamalan ajaran Islam mengingat jam pelajaran PAI di sekolah relatif terbatas. Ekskul PAI  harus menjadi alternati pengembangan pendidikan agama Islam di sekokah

Menag mengungkapkan, peserta didik yang beragama Islam di seluruh Indonesia, tercatat berjumlah sekitar 47 juta siswa. Hal ini, kata Menag, merupakan potensi yang strategis bagi kelangsungan hidup bangsa.

Kemenag, katanya, bertekad memberikan pembinaan maksimal kepada siswa sekolah untuk meningkatkan keimanan, ketakwaan, budi pekerti, dan akhlak mulia agar kelak menjadi orang bermanfaat

“Pentas PAI dapat menjadi media dakwah dan wahana kompetisi  yang dapat menanamkan sikap sportifitas dan saling menghargai hak antar sesama pelajar. Pentas PAI juga dirancang dalam rangka memberikan kesempatan para siswa untuk mengekpresikan diri dan menumbuhkan bakat dan keberanian, rasa cinta dan bangga kepada Islam dan mempererat ukhuwah Islamiyah,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh: