Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengikuti rapat kerja dengan Komisi VIII DPR di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/9). Rapat tersebut membahas rencana kerja dan anggaran (RKA) Kementeriaan Agama tahun 2019. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan Agama Islam dan kebangsaan ibarat mata uang, punya dua sisi berbeda namun keduanya tidak dapat dipisahkan.

“Itulah keagamaan dan kebangsaan di negara ini. Indonesia telah ditakdirkan menjadi bangsa yang dikenal dunia sebagai bangsa religius, ini dari sejumlah kajian dan penelitian,” katanya Rabu (20/2) malam.

Lukman mengatakan bahwa ratusan tahun sebelum Indonesia berdiri, nenek moyang bangsa ini telah meyakini keesaan Tuhan dan agama dan itu berlangsung hingga saat ini.

“Dalam kehidupan era ini, semua jabatan diawali dengan sumpah dengan nama Allah,” katanya.

Ia menjelaskan pula bahwa agama memberikan kebebasan namun ada pembatasan dalam hak dan kewajiban. Kebebasan dalam hal ini tetap mempertimbangkan empat hal, moral, keamanan, ketertiban umum dan agama.

Menteri Agama menyebut hubungan bangsa dan agama sebagai simbiosis mutualisme, di mana bangsa menjadi wadah bagi agama, namun bangsa juga membutuhkan panduan agama untuk kehidupannya.

Artikel ini ditulis oleh: