Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar di DPP PKB, Jakarta, Rabu (25/10/2017). Kunjungan Paul ke DPP PKB untuk mengenal lebih jelas demokrasi dan politik di Indonesia. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, melarang kader-kader partainya untuk menghadiri aksi Reuni 212 yang diadakan di Jakarta, Minggu (2/12).

Seruan ini dilontarkannya dalam Penutupan Rangkaian Kegiatan Peringatan Hari Santri 2018 di Jakarta, Jumat (30/11).

“Kader-kader PKB tentu saya imbau tidak usah ikut-ikut dulu karena nanti terlalu padat, ya kita doakan saja saudara-saudara kita, tapi yang penting kepada kaum muslimin yang ikut nanti kita jaga persaudaraan,” kata pria yang akrab disapa Cak Imin itu.

Ketika ditanya lebih rinci, ia menyatakan, akan lebih baik jika para kader PKB untuk mengurusi kesibukan partai menjelang Pemilu 2019 alih-alih berpartisipasi dalam aksi Reuni 212.

“Ya, kesibukannya banyak, tapi kita tidak punya hak untuk melarang, itu hak individual,” tambahnya.

Meskipun demikian, Cak Imin berpendapat bahwa akan lebih baik jika acara tersebut dihadiri oleh Presiden Joko Widodo.

“Ya, Pak Jokowi kalau ada waktu lebih bagus datang supaya tidak ditumpangi ide khilafah,” jelasnya.

Sebelumnya, Cak Imin memang sempat berpesan agar aksi Reuni 212 tidak disisipi kampanye khilafah oleh oknum-oknum tertentu.

Wacana agar Jokowi menghadiri aksi Reuni 212 sendiri dimunculkan oleh Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah pada siang ini, Jumat (30/11).

Terlebih, Jokowi juga diketahui menjadi salah satu alumni aksi 212 lantaran menghadiri aksi akbar pada 2 Desember 2016.

Artikel ini ditulis oleh: