Areal lahan dan hutan terbakar terlihat dari atas Helikopter BNPB jenis MI-8 di Desa Pangkalan Terap, Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Riau, Jumat (10/6). Satgas Karlahut Propinsi Riau terus berupaya melakukan pemadaman baik dari darat maupun udara terhadap kebakaran hutan dan lahan yang diperparah dengan kencangnya tiupan angin serta cuaca panas itu. ANTARA FOTO/Rony Muharrman/foc/16.

Pekanbaru, Aktual.com – Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menyatakan, 54 titik panas di Sumatera dengan memiliki tingkat kepercayaan kebakaran lahan dan hutan (karlahut) di atas 50 persen kini terkonsentrasi di Provinsi Riau, sehingga daerah tersebut rawan terbakar.

“Satelit pagi ini mendeteksi, jumlah titik panas masih sama dengan kemarin sore. Ke-54 titik panas sebagian besar terkonsentrasi di Riau,” terang Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Slamet Riyadi di Pekanbaru, Kamis (11/8).

Dirinya mengatakan hal tersebut, setelah pihaknya melihat total jumlah titik panas dan wilayah sebaran berdasarkan rilis LAPAN dari pantauan satelit pukul 6.00 WIB dengan sensor modis yang terpasang baik di satelit Terra maupun Aqua.

Menurutnya, Riau menjadi provinsi dengan wilayah sebaran titik panas terbanyak total 29 titik, dibanding dengan daerah lain atau lima provinsi terdeteksi satelit dari total 10 provinsi di Sumatera.

Seperti di Provinsi Sumatera Selatan terpantau sembilan titik panas, lalu Provinsi Sumatera Utara delapan titik, disusul Provinsi Sumatera Barat berjumlah lima titik, kemudian Provinsi Jambi dua titik dan terakhir Provinsi Kepulauan Riau satu titik.

Slamet merinci, 29 titik panas di Riau terdapat di delapan daerah seperti Kabupaten Pelalawan delapan titik, Kabupaten Bengkalis dan Kota Dumai sama-sama terpantau lima titik.

Lalu Kabupaten Kampar empat titik panas, Kabupaten Siak tiga titik, Kabupaten Kepulauan Meranti dua titik, sedangkan Kabupaten Rokan Hulu dan Kabupaten Indragiri Hilir terdeteksi masing-masing berbagi sumbangan satu titik panas.

Dari total jumlah titik panas di Riau tersebut, lanjutnya, dengan tingkat kepercayaan di atas 70 persen yang menandakan titik api atau kebakaran lahan dan hutan terutama lahan gambut terjadi 14 titik dengan sebaran di enam daerah.

Yakni untuk Dumai dan Kampar sama-sama menyumbang empat titik dengan lokasi berada di Bukit Kapur serta Sungai Sembilan masing-masing dua titik dan XII Koto Kampar dua titik, Kampar Kiri serta Kampar Timur berbagi sama satu titik.

Lalu Bengkalis terpantau tiga titik api yakni di Rupat dua titik dan Pinggir satu titik, sedangkan Kepulauan Meranti, Pelalawan dan Rokan Hulu sama-sama memberi sumbangan satu titik.

“Di daerah Merbau untuk Meranti, daerah Ukui untuk Pelalawan dan daerah Bonai Darussalam untuk Rokan Hulu,” jelas Slamet.

Artikel ini ditulis oleh: