Petani rumput laut menjemur hasil panennya di Desa Pitu Singgu, Kecamatan Ma'rang, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Sulawesi Selatan, Rabu (25/3). Harga rumput laut di tingkat pengumpul Rp. 10 ribu per kilogram turun dari harga sebelumnya Rp. 18 ribu per kilogram, hal tersebut disebabkan distributor kesulitan mengekspor rumput laut karena aturan pajak ekspor yang dikeluarkan pemerintah yang menaikkan bea keluar (BK) pajak ekspor rumput laut. ANTARA FOTO/Sahrul Manda Tikupadang/Rei/Spt/15.

Jakarta, Aktual.com – Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bersama mitranya, PT Kapsulindo Nusantara, meluncurkan cangkang kapsul rumput laut Rulindo Caps, yang bisa menjadi pengganti cangkang gelatin, dalam upaya mengurangi impor gelatin.

“Dengan menggunakan bahan baku rumput laut yang sangat melimpah dan halal, produk cangkang kapsul ini diharapkan mempunyai daya saing yang tinggi secara ekonomi, dan dapat diterima baik oleh masyarakat pengguna,” kata Kepala BPPT Hammam Riza, Rabu (10/7).

Cangkang kapsul rumput laut buatan lokal yang siap diproduksi secara massal itu diharapkan akan mendorong daya saing industri farmasi dalam negeri.

Hingga saat ini pembungkus kapsul untuk obat dibuat dari gelatin yang bahan bakunya diimpor karena produksi dalam negeri belum mencukupi kebutuhan.

Di sisi lain, Indonesia merupakan salah satu negara produsen rumput laut terbesar dunia yang masih mengekspor sebagian besar rumput laut dalam bentuk bahan mentah.

Dengan memanfaatkan sumber daya lokal yang melimpah, produksi cangkang kapsul rumput laut berpotensi besar mengisi pasar pembungkus kapsul.

Artikel ini ditulis oleh: