Semarang, Aktual.com – Sugeng Triyanto (58), jemaah haji asal Kota Semarang yang meninggal dunia dalam tragedi melempar jumroh di Mina, ternyata baru 10 tahun memeluk agama Islam.

Susilo Hartono, keponakan korban mengatakan bahwa pamannya baru pertama kali menunaikan ibadah haji tahun ini. Keinginannya sangat tinggi menjalankan ibadah haji bersama isterinya, yakni Sri Prabandari (56).

“Semangat juangnya tinggi sekali untuk naik haji. Paman merupakan mualaf sejak 10 tahun terakhir,” ujar dia ditemui di rumah duka, RT 03/VII Jalan Ngaliyan Permai Blok I/8 Perum Pokok Pondasi Kecamatan Ngaliyan Semarang, Minggu (27/9).

Sampai kini, Susilo mengaku belum tahu kabar terakhir kondisi jenazahnya dan masih menunggu kabar pihak Pemerintah Arab Saudi. Korban yang merupakan pensiunan Bank Jateng itu berangkat haji tak sendirian. Ia menjalankan ibadha haji bersama isteri dan anaknya Aditya Ryan Permana (27).

“Mas Adit lulusan STIE BPD Jateng. Dia sakit polio kelainan tulang. Bisa jalan tapi tertatih-tatih. Pak Sugeng pensiunan Bank Jateng,” ujar dia.

Sementara di mata Ketua RT Yuadianto Utomo, keseharian korban dengan tetangga sangat baik. Dia pun aktif di kepengurusan RT 3/7 Ngaliyan Permai Blok I/8 Perum Pokok Pondasi.

Dia mengaku terakhir ketemu dengan korban ketika mau menjalankan ibadah haji. Saat itu, dirinya menghadiri selamatan doa bersama ketika akan dilepas dari rumah. “Kesehariannya baik. Dia pengurus RT. Aktif di kampung. Ketemu terakhir pas slametan mau berangkat itu” kata Pak RT.

Selaku ketua RT, dirinya pun dimintai tolong menjagakan rumahnya, dan menitip pesan surat-surat rumah bila ada kurir. Bahkan kesehariannya pun korban aktif di kepengurusan masjid. “Kita akan gelar yasinan dengan keluarga dan tetangga,” tutup dia.

Artikel ini ditulis oleh: