Jakarta, Aktual.com — Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (MenDes PDTT), Marwan Jafar bertemu dengan beberapa kementerian di Malaysia. Pertemuan ini dilakukan sebagai bentuk komitmen dalam membangun desa, daerah tertinggal dan transmigrasi.

Menteri Marwan pada Rabu (9/3), telah mengadakan pertemuan dengan Menteri Kemajuan Luar Bandar dan Wilayah Malaysia (KLBWM), Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob, di Kuala Lumpur, Malaysia. Menurutnya, KLBWM dan Kementerian Desa PDTT memiliki kesamaan wilayah tugas, yaitu mengurusi desa-desa

“Kalau di Malaysia, mereka membawahi 16.000 desa yang unik. Keunikannya terletak pada proses pemilihan yang dipilih dan digaji oleh kementerian, yang pelantikannya dilakukan oleh pejabat setingkat gubernur,” kata Marwan, Kamis (10/3).

Pertemuan itu akan ditindaklanjuti dengan kerjasama pada empat bidang untuk memajukan desa. Yaitu, pengembangan desa-desa perbatasan, pariwisata, perkebunan serta pertanian.

“Melalui penguatan sektor pertanian, diharapkan pertumbuhan ekonomi di pedesaan akan semakin meningkat. Sehingga kesejahteraan masyarakat juga semakin meningkat,” jelasnya.

Pertemuan menghasilkan beberapa kesepakatan, yaitu fokus pada pembangunan di desa-desa di perbatasan kedua Negara, RI-Malaysia. Kedua, membahas tentang rencana membuka potensi dagang untuk komoditas sektor perkebunan antara kedua Negara. Ketiga, potensi besar pada sektor pariwisata di desa-desa. Terakhir, membahas pertanian, yang fokus pada upaya meningkatkan wirausaha desa atau Badan Usaha Milik Desa.

Sementara, Menteri Pertanian dan Industri Malaysia, Ahmad Shabery Cheek, mengaku terkesan dengan salah satu produk Indonesia, yakni Kerupuk Sidoarjo, Jawa Timur.

Hal itu diungkapkan Shabery saat bertemu dengan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar, di Kuala Lumpur, Kamis (10/3).

Menurut Shabery, industri di Malaysia berkeinginan belajar dari Indonesia, bagaimana menjadikan kerupuk bukan menjadi makanan murahan, namun layak untuk dijual di restoran.

“Kerupuk Sidoarjo rasanya enak, kemasan juga menarik. Karena, tugas kementerian yang saya pimpin, menangani hal-hal yang berkaitan dengan makanan dan pertanian. Di mana, pertanian tidak hanya untuk membantu pengentasan kemiskinan saja, tapi sekaligus membantu petani dalam pengembangan produk yang dihasilkannya untuk diekspor,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh: