Jakarta, Aktual.com – Pembunuhan Israel atas sedikit-dikitnya 125 warga Palestina selama unjuk rasa di perbatasan Gaza membuat kelam perayaan Idul Fitri, yang menandai akhir bulan Ramadan umat Muslim, di wilayah itu.

Kesulitan ekonomi dari tahun-tahun pengucilan, perang dan persaingan politik dalam negeri juga menggelapkan suasana hati warga di wilayah berpenduduk dua juta orang dan dikelola Hamas tersebut. Kawasan itu disebut ekonom Gaza memiliki tingkat pengangguran 49,9 persen.

“Ini adalah Idulfitri tersulit dalam hidupku,” kata Worod al-Jamal, yang anak lelakinya berusia 15 tahun Haitham tewas akibat tembakan Israel dalam unjuk rasa pada 7 Juni, seperti diberitakan Reuters, Kamis (14/6).

Dia menunjukkan kepada wartawan celana jins, sepatu dan kaos baru, yang dibeli putranya dua hari sebelum kematiannya.

Membeli pakaian anak-anak baru adalah bagian dari tradisi liburan.

Puluhan keluarga lain di Gaza juga berduka cita tahun ini. Memperdalam kemiskinan hanya menambah rasa putus asa.

“Situasinya buruk … Daya beli sangat lemah dan penjualan tahun ini berada pada titik terendah dalam beberapa tahun, “kata Omar al-Bayouk, yang toko pakaiannya, seperti banyak toko lain di Gaza, hampir tidak ada pelanggan menjelang liburan.

Di kamp pengungsi Nusseirat Gaza, Abdel-Rahman Nofal, 15, berbelanja dengan ayahnya untuk pakaian baru.

“Saya membeli sepasang sepatu tetapi saya hanya akan bisa memakai satu sepatu. Yang lain, akan saya simpan di rumah, “kata remaja itu, yang kaki kirinya diamputasi setelah dia terluka oleh tentara tembakan Israel di salah satu protes.

Warga Palestina telah mengadakan demonstrasi massal di perbatasan untuk menuntut hak kembali ke wilayah yang sekarang menjadu Israel tidak hanya bagi mereka yang melarikan diri atau terpaksa meninggalkan rumah mereka akibat perang di sekitar pembentukan Israel pada 1948 tetapi juga untuk jutaan orang keturunan.

Majelis Umum PBB mengutuk Israel pada Rabu atas penggunaan kekuatan yang berlebihan terhadap warga sipil Palestina.

Negara PBB menyebut resolusi itu satu pihak, dan mengatakan tidak menyebutkan Hamas dan menuduh kelompok itu memulai kekerasan.

Israel mengatakan bahwa banyak dari 125 orang hang tewas adalah militan yang menggunakan warga sebagai tameng manusia dan pasukannya memukul mundur serangan di pagar perbatasan dengan Gaza.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: