Jakarta, Aktual.com – Kapolri Jenderal Tito Karnavian memimpin delegasi Indonesia (Head of Delegation/HOD) dalam pertemuan tingkat Menteri ASEAN untuk penanggulangan kejahatan transnasional pada acara 12th ASEAN Ministerial Meeting on Transnational Crime di Nay Pyi Taw, Myanmar yang berlangsung tanggal 29 Oktober sampai 2 November 2018.

Delegasi Indonesia terdiri dari Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), Kementerian Luar Negeri, Direktorat Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) serta Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

Rencananya, pertemuan tersebut dibuka oleh Wakil Presiden Myanmar U Myint Swe di Myanmar International Convention Center (MICC) II yang diikuti seluruh delegasi dari 10 negara ASEAN, serta delegasi dari Tiongkok, Korea Selatan dan Jepang.

Kapolri menjelaskan pertemuan rutin tahunan ini memiliki nilai yang sangat strategis dalam memperkuat kerja sama antarnegara untuk pencegahan dan penanganan berbagai bentuk kejahatan transnasional di kawasan ASEAN.

Menurut dia, berbagai bentuk kejahatan yang menjadi perhatian utama dalam pertemuan ini antara lain penanggulangan kejahatan terorisme (Counter Terrorism), perdagangan gelap narkotika dan obat terlarang (Drug Trafficking), perdagangan manusia (Trafficking in person).

“Kemudian, berbagai jenis kejahatan siber (Cyber Crimes), perompakan (Sea Piracy), pencucian uang (money laundering) serta perdagangan satwa langka dan hasil hutan ilegal (illicit trafficking in wildlife and timber),” kata Tito melalui keterangan tertulisnya, Rabu (31/10).

Selain itu, Tito mengatakan pertemuan tahun ini diharapkan juga dapat menghasilkan berbagai program dan agenda bersama dalam upaya mencegah dan memberantas berbagai bentuk kejahatan transnasional di kawasan ASEAN.

Di samping itu, Jenderal Tito sela-sela agenda resmi 12th AMMTC dijadwalkan akan melaksanakan pertemuan bilateral dengan Menteri Dalam Negeri Myanmar Letjen Kyaw Swe dan Penasihat Keamanan Nasional Myanmar U Thaung Tun.

“Polri berkomitmen untuk memberikan pelatihan guna meningkatkan kapasitas personel Kepolisian Myanmar dalam pemeliharaan keamanan dalam negeri,” ujarnya.

Menurut dia, Polri telah menyiapkan program pelatihan pengamanan unjuk rasa, penanganan kerusuhan massa, penyidikan kejahatan berbasis penghormatan terhadap nilai-nilai HAM dan berbagai program pelatihan lainnya.

“Peningkatan kapasitas personel Kepolisian Myanmar merupakan wujud nyata upaya Polri mendukung penyelesaian permasalahan keamanan dalam negeri Myanmar secara profesional, humanis dan berbasis penghormatan terhadap nilai-nilai HAM,” terangnya.

Selanjutnya, Kapolri direncanakan bakal melakukan pembicaraan bilateral dengan Sekretaris Senior Parlemen Singapura Amrin Amin untuk membahas berbagai isu keamanan di antara kedua negara.

Laporan : Fadlan Syiam Butho

Artikel ini ditulis oleh: