“Pas aksi 411, jutaan umat Islam dan ribuan ulama berkumpul di depan Istana menemuinya,” ujarnya.

“Justru para ulama ditembak gas air mata, presidennya kabur dan lari. Saya berkata karena ketidakrelaan saudara-saudara saya itu dizalimi,” sambung Habib Bahar.

Habib kemudian menyampaikan tidak akan meminta maaf atas apa yang diucapkannya. “Saya memilih busuk di dalam penjara dari pada harus meminta maaf,” tegasnya.

Lebih lanjut Habib Bahar juga berpesan kepada umat Islam agar tetap berjuang apabila dalam beberapa hari ke depan dia ditangkap polisi.

“Kalau saya ditangkap, dipenjara, berjanjilah kalian, jangan pernah kalian padamkan api perjuangan. Siap lanjutkan perjuangan?” ujar dia disambut kata siap oleh peserta aksi.

Laporan : Fadlan Syiam Butho

Artikel ini ditulis oleh: